Di satu sisi PT WIKA perlu menciptakan ide-ide yang kreatif untuk menyelesaikan persoalan keuangan, di sisi lain masih ada PR untuk pembangunan ruas Tol Serang-Panimbang.
Legislator dapil Jawa Timur VIII ini kemudian memberi dua penekanan yang perlu diperhatikan PT WIKA.
Pertama, terkait perlunya kreativitas dalam mencari solusi atas persoalan keuangan. Ia menegaskan seharusnya PMN menjadi upaya terakhir apabila PT WIKA gagal menemukan solusi.
"Kami ingin melihat itu dulu. Sampai kalau memang mentok, enggak bisa apa-apa, baru mau enggak mau ya PMN. Karena ini seperti buah simalakama. Kalau enggak diteruskan, nanti dampaknya akan lebih besar. Kalau diteruskan, keuangan negara tidak terbebani," saran Hakim.
Kedua, PT WIKA harus betul-betul mempertimbangkan cost and benefit ratio dari proyek tol ruas Serang-Panimbang Banten.
"Kalau negara keluar duit itu, satu, profit. Yang kedua, ada manfaat terhadap masyarakat sekitar. Tumbuh enggak ekonominya? Serapan tenaga kerjanya dapat apa enggak? Produk produk UMKM sekitar diberdayakan apa enggak?" pungkas Hakim.***