Presiden Jokowi: Antisipasi dan Kendalikan Perubahan Iklim Global Melalui Kampung Iklim, Ini Penjelasannya

- 26 Januari 2021, 10:35 WIB
Presiden Joko Widodo secara virtual dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021.
Presiden Joko Widodo secara virtual dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTT CAS) 2021. /Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

JURNAL SOREANG - Untuk mengendalikan dan mengatasi dampak perubahan Iklim, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerukan langkah luar biasa di tataran global.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam konferensi tingkat tinggi Climate Adaptation Summit (CAS) 2021 yang diselenggarakan secara virtual.
 
 
Ia menjelaskan, bahwa perubahan siklus iklim mengharuskan para petani dan nelayan di Indonesia beradaptasi supaya bisa mempertahankan diri. 

Peningkatan muka air laut juga telah memaksa penduduk pesisir dan pulau-pulau kecil berjuang untuk dapat bertahan.
 
 
"Dampak iklim sangat nyata di hadapan kita. Apalagi untuk negara-negara kepulauan seperti Indonesia," kata Presiden dilansir ANTARA, Selasa 26 Januari 2021.

Sementara itu, pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya 215 negara di dunia termasuk Indonesia membuat tantangan untuk mengatasi dampak perubahan iklim menjadi semakin kompleks dan berat.
 
Baca Juga: Billboard Music Awards 2021 Akan Dihelat pada Minggu, 23 Mei 2021, Akankah BTS Berjaya Lagi?

"Untuk itu, kita harus mengambil langkah luar biasa," kata Presiden Jokowi.

Menurutnya, langkah luar biasa pertama yang harus dilakukan ialah memastikan semua negara memenuhi kontribusi nasional bagi penanganan perubahan iklim (Nationally Determined Contribution/NDC).
 
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Episode 24, Selasa 26 Januari 2021: Nana Yang Kembali Tersakiti

"Indonesia telah memutakhirkan NDC untuk meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi," katanya.

Selanjutnya, Presiden mengatakan, seluruh potensi masyarakat harus dapat digerakkan untuk secara bersama-sama menumbuhkan kesadaran dalam mengendalikan perubahan iklim dan menanggulangi dampak perubahan iklim.
 
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Episode 24, Selasa 26 Januari 2021: Nana Yang Kembali Tersakiti

"Indonesia melibatkan masyarakat untuk mengendalikan perubahan iklim melalui program Kampung Iklim yang mencakup 20 ribu desa di tahun 2024," katanya.

Langkah luar biasa berikutnya, menurut Presiden, adalah penguatan kemitraan global, termasuk kerja sama peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim bagi negara-negara di kawasan Pasifik.
 
Baca Juga: Anggota DPR Menilai Banjir Kalimantan Selatan Bukan Sekadar Curah Hujan, tapi Perambahan 8 Juta Hektare Hutan

"Tentunya negara maju harus memenuhi komitmennya," tuturnya.

Presiden mengemukakan bahwa langkah luar biasa yang keempat adalah melanjutkan pembangunan berkonsep hijau untuk dunia yang lebih baik.
 
Baca Juga: Awas, Kurs Dolar AS Bisa Semakin Menguat Terhadap Semua Mata Uang Dunia

Presiden berharap konferensi tingkat tinggi CAS 2021 dapat berdampak pada peningkatan aksi melalui solidaritas, kolaborasi, dan kepemimpinan kolektif global dalam upaya pengendalian dan penanggulangan dampak perubahan iklim.

Konferensi tingkat tinggi CAS merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat dan meningkatkan upaya global dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim.
 
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru, Hari Ini 26 Januari 2021

Dalam konferensi yang tahun ini dilaksanakan via daring, Belanda bertindak menjadi tuan rumah.

Konferensi itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Co-Chair Global Commission on Adaptation Ban Ki-moon, pemimpin institusi perekonomian dan pembangunan internasional, serta kepala negara atau kepala pemerintahan dari 22 negara.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x