Menkeu, Presiden AS Joe Biden Harapan Pemulihan Ekonomi Global

Sam
- 21 Januari 2021, 15:37 WIB
Perajin batik rekat menyelesaikan pembuatan barang kerajinan dari batik di Say Galeri, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/1/2021). Kerajinan batik rekat berbagai media tersebut dihargai mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1 juta tergantung tingkat kesulitan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Perajin batik rekat menyelesaikan pembuatan barang kerajinan dari batik di Say Galeri, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/1/2021). Kerajinan batik rekat berbagai media tersebut dihargai mulai dari Rp350 ribu hingga Rp1 juta tergantung tingkat kesulitan. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp. /ASPRILLA/ANTARA FOTO

JURNAL SOREANG - Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 Joe Biden, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan membawa harapan terhadap pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

“Ekonomi global masih menghadapi ketidakpastian. AS yang hari ini memiliki presiden baru tentu merupakan harapan untuk segera pulih dan memberikan kepastian bagi ekonomi dunia,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara 11th Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis 21 Januari 2021, seperti dilansir dari Antara.

Tidak cukup sampai disitu, Sri Mulyani juga menuturkan bahwa ekonomi China yang mulai menunjukkan pemulihan meskipun masih tumbuh di bawah 3 persen, akan turut menciptakan kepastian bagi ekonomi global.

Baca Juga: JPO di Jalan Raya Bandung-Garut Jadi Aspirasi Warga, Ini Tanggapan Anggota DPRD

Terlebih lagi, banyak negara mulai memiliki harapan dengan ditemukannya vaksin Covid-19. Sehingga beberapa negara telah melakukan vaksinasi pada Desember 2020 seperti Inggris dan Amerika Serikat.

Kendati ekonomi dunia masih akan diliputi ketidakpastian akibat pandemi sejalan dengan terjadinya gelombang kedua, namun beberapa aspek tadi, menurutnya, mampu memunculkan suasana optimisme pada tahun ini.

Ia menjelaskan gelombang kedua terjadi akibat beberapa negara memasuki musim winter sehingga jumlah kasus melonjak tinggi seperti di negara-negara Eropa, AS, China, dan Jepang.

Baca Juga: Luhut Hibahkan Tanah 10 Hektare untuk Pembangunan Universitas NU Indonesia di Bogor

Untuk Indonesia, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus menggunakan berbagai instrumen kebijakan secara tepat waktu, fleksibel, adaptif, transparan, dan akuntabel dalam mengendalikan dampak pandemi.

Halaman:

Editor: Sam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x