JURNAL SOREANG – Kurs dolar AS sedikit mengalami penguatan terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Penyebabnya karena ledakan volatilitas di pasar saham dunia terhadap mata uang selain dolar AS.
Kekhawatiran atas waktu dan ukuran stimulus fiskal tambahan AS sempat membuat indeks utama saham AS lebih rendah satu persen sebelum pulih menjadi diperdagangkan sedikit berubah pada waktu kemarin.
Dikutip dari ANTARA, pergerakan tajam di pasar saham memperburuk selera pedagan mata uang asing atas risiko, kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments di Toronto.
Baca Juga: Menkeu, Presiden AS Joe Biden Harapan Pemulihan Ekonomi Global
Mata uang sangat berkaitan dengan pasar modal dan selera risiko global, jatuh selaras dengan indeks ekuitas,” kata Schamotta.
Konsensus pasar telah berubah menjadi lebih berhati-hati pada akhir pekan kemarin, ketika data ekonomi di Eropa menunjukan bahwa pembatasan penguncian untuk menahan penyebaran Covid-19 mengganggu kegiatan bisnis.
Jika mengukur indeks dolar AS terhadap nilai mata uang lainnya, naik 0,19 persen menjadi 90,396, sejak 20 Januari menduduki nilai tertinggi sebesar 90,523.
Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru, Hari Ini 26 Januari 2021
Euro melemah terhadap dolar sekitar 0,28 persen, Sentimen bisnis Jerman merosot ke tingkat terendah selama enam bulan terakhir yang disebabkan Covid-19.