Korban Meninggal Bencana Banjir dan Longsor NTT Bertambah, Pemerintah Pusat Diminta Segera Kirimkan Bantuan

5 April 2021, 19:18 WIB
Presiden Jokowi memerintahkan agar bencana NTT secepatnya ditangani /Jurnal Soreang/Fajar Fari/Tangkapan layar Youtube

JURNAL SOREANG - Laporan terbaru mengatakan jumlah korban meninggal akibat Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah menjadi 63 orang.

Jumlah tersebut belum termasuk korban yang belum ditemukan oleh tim SAR.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPR Komisi X Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira dari laporan Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon.

Baca Juga: Dua Spesialis Curanmor di Majalengka Berhasil Diringkus, Polisi: Hasil Curanmor Dijual Secara Online

Baca Juga: Sungguh Tega! Melalui WhatsApp, Ibu Kandung Jual Anak Kepada Pria Hidung Belang

"Dari pengamatan di lapangan, Anton menyampaikan, sampai saat ini ditemukan 63 warga yang meninggal dunia akibat bencana di Kecamatan Ileboleng Kab Flores Timur," kata Andreas dalam keterangan tertulisnya, Senin 5 April 2021.

"Masih banyak warga yang belum ditemukan dan belum diketahui nasibnya," tambah Andreas Hugo Pereira.

Selain korban jiwa kata dia, Banjir dan Tanah Longsor di NTT juga menyebabkan kerusakan parah.

Sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan mengalami kerusakan. Tak hanya itu, puluhan rumah warga dilaporkan hanyut akibat banjir bandang.

"Banyak warga yang kehilangan tempat berteduh di tengah bencana yang masih melanda, sehingga terpaksa mengungsi ke rumah-rumah warga yang selamat, ke balai desa atau ke rumah ibadah gereja," tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Minta Penanganan Bencana di NTT dan NTB Dilaksanakan dengan Cepat dan Baik

Baca Juga: Geledah Rumah Tersangka MFA, Pengendara Fortuner Acungkan Senjata, Polisi kembali temukan dan Sita Senpi

Menurut laporan yang diterima Andreas, saat ini warga setempat sangat membutuhkan bantuan berupa bahan makanan dan pakaian.

Pemerintah pusat telah diminta untuk dapat segera mengirimkan bantuan kepada korban, baik berupa makanan maupun hingga alat-alat berat untuk melakukan evakuasi.

"Pemerintah pusat segera turun tangan menyiapkan alat-alat berat membantu membersihkan dan memperbaiki keadaan darurat di daerah bencana," ucapnya.

"Terutama daerah-daerah aliran sungai agar tidak terjadi pelebaran luapan banjir yang merusak kampung dan lahan pertanian masyarakat," tandas Andreas Hugo Pareira.

Menurut laporan, banjjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, NTT, terjadi karena penyempitan aliran sungai.

Untuk itu, sejumlah alat berat akan dikerahkan untuk melakukan perbaikan demi mengantisipasi pelebaran luapan banjir, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi.

Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di Pikiran Rakyat dalam dengan judul " Laporan Sementara Bencana Banjir dan Longsor NTT, 63 Warga Meninggal Dunia".***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler