Baca Juga: Begini Keutamaan Membaca dan Memahami Al Quran di Ramadhan, Begini Penjelasan dari Dede Supriatna
Di lain kesempatan seperti diriwayatkan oleh Ja’far bin Zaid al-Abdi : Pada suatu malam Umar berjalan keliling kota Madinah. Tiba-tiba ia melewati sebuah rumah yang terdengar suara seorang laki-laki sedang menunaikan shalat. Umar lantas diam ingin menedengarkan bacaannya.
Laki-laki itu pun membaca Surat Ath-Thur ayat 7 ketika sampai pada ayat Inna 'adzâba rabbika lawâqi' , “ sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi.” Umar berkata “ Sungguh demi pemiliak Ka’bah itu adalah sumpah yang benar”.
Umar turun dari keledainya kemudain bersandar ke tembok dan diam sejenak. Setelah itu , ia pulang dan sakit selama satu bulan. Para sahabat datang menjenguknya , tetapi mereka tidak tahu penyakit apa yang menimpanya.
Selanjutnya kisah Abdullah bin Umar. Suatu hari Abdullaah bin Umar RA membaca surah Al-Mutaffifin , ketika sampai pad ayat keenam yaitu yauma yaqûmun-nâsu lirabbil-'âlamîn “(yaitu) hari (ketika) manusia bangkit menghadap Tuhan seluruh alam” . Abdullah langsung menangis dan tidak melanjutkan bacaan ayat berikutnya.
Pada kisah berikutnya yakni Kisah Kaf Ha Ya ‘Ain Sad . Ketika Muhammad bin al-Mubarak ash-Shuri pergi memunaikan haji, tiba-tiba ia menjumpai seorang pemuda yang tidak mempunyai bekal dan kendaraan.
“Wahai anak muda , dalam perjalanan seperti ini kamu tidak mempunyai bekal dan kendaraan?” tanya ash-Shuri kepada pemuda itu dengan penuh heran.
Pemuda itu balik bertanya kepada ash-Shuri ,”Apakah kamu pandai membaca Al-Quran dan hapal ayat-ayatnya?” Ia menjawab Ya dan kemudian membaca QS Maryam ayat satu, żikru raḥmati rabbika ‘abdahụ zakariyyā, artinya Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad. Mendengar ayat itu pemuda itu menjerit dan jatuh pingsan.