Namun, sedekah dapat berubah hukumnya menjadi wajib jika seorang muslim telah mampu dan berkecukupan berjumpa dengan orang lain yang kekurangan.
Hadis yang menunjukkan sedekah adalah amal yang paling utama diriwayatkan Abu Hurairah R.A. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.”
Sedangkan keutamaan sedekah diantaranya ketika kita bersedekah pasti akan diganti dan dibalas oleh Allah Swt. Allah akan mengganti sedekah itu segera di dunia dan akan memberikan balasan dan ganjaran di akhirat kelak.
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).
Selanjutnya bersedekah tidak akan mengurangi harta. Sabda Rasulullah SAW. “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya” (HR. Muslim No. 2588).
Sedekah bisa menjadi obat bagi orang yang sakit. Sedekah dapat mengobati orang yang sakit, sebagaimana yang tercantum dalam hadits berikut: “Obatilah orang sakit kalian dengan sedekah” (HR. Abu Daud ).
Perlu dipahami secara utuh bahwa sakit adalah bagian dari takdir Allah SWT. Kewajiban pertama saat sakit adalah sabar menerima takdir Allah. Pada saat yang sama melakukan ikhtiar untuk mencapai kesembuhan. Dan di antara ikhtiar itu adalah dengan sedekah. Selanjutnya sedekah menjadi naungan di akhirat.