Waspada! Penyakit Hati Ini Disebut Syirik Kecil dan Bisa Hancurkan Pahala Puasa, Ini Penuturan Dede Supriatna

- 11 Maret 2024, 06:34 WIB
Dede Supriatna, Pensiunan dan alumni TKM Assyakur Lingga
Dede Supriatna, Pensiunan dan alumni TKM Assyakur Lingga /Istimewa /

 Selanjutnya daripada niat di dalam hati tadi, yakni menunjukkan segala tindak perbuatan atau ibadah dihadapan orang lain dengan tujuan untuk diperhatikan dan mendapat pujian. 

da beberapa ciri  yang merupakan akar daripada perbuatan riya’ yakni: Penceramah atau Da’I mengupload kegiatan ceramahnya di medsos agar orang atau rekannya tahu dan salut atas syiar Islamnya.

 

Contoh lain serius dan giat bekerja ketika mendapat pujian, dan sebaliknya, akan malas jika tidak ada yang memerhatikan atau tidak ada yang memberi penghargaan. Bahkan cenderung melepas tanggung jawab atas pekerjaan tersebut apabila ada orang lain yang mencela.

Pada  saat bekerja kelompok akan sangat bersemangat dan profesional, namun menjadi sangat malas saat mengerjakan sesuatu sendirian. Ketika berada dihadapan banyak orang akan selalu mawas diri daripada perbuatan yang melanggar perintah Allah SWT. Sebaliknya, saat orang lain tidak melihat maka akan melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela.           

Selanjunya ada firman Allah SWT yang artinya; “Dan apabila mereka (kaum munafikin) berdiri mengerjakan shalat, maka mereka berdiri dalam keadaan malas dan riya’ di hadapan manusia dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (Q. S. An Nisa ayat 142). 

 

Pada dasarnya, perbuatan riya’ itulah adalah didasarkan daripada niatnya dalam mengerjakan amal ibadah yang ditujukan kepada selain Allah SWT. Oleh karena niat, orang lain tidak akan tahu bahwa apa yang dikerjakan itu tujuannya adalah untuk mendapat pujian.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah