Oleh sebab itu, baiknya mengenali beberapa perkara yang kebanyakan dikira riya’ dan syirik, padahal bukan. Misalnya tidak dengan sengaja mendapat pujian dari orang lain atas perbuatan baik yang dilakukan. Dari Abu Dzar: “Ditanyakan kepada Rasulullah SAW. Beritakan kepadaku tentang seseorang yang melakukan amalan kebaikan dan orang-orang memujinya padanya!” Beliau bersabda: “itu adalah kabar gembira yang segera bagi seorang mukmin.” (H. R. Muslim).
Contoh lain Ibadah yang dilakukan dengan giat tidak hanya dihadapan orang lain tapi juga saat sendirian. Membaguskan pakaian bukan untuk pamer atau ingin dipuji melainkan karena Allah SWT menyukai keindahan.
Baca Juga: KULTUM RAMADHAN: Waspada! Mengenal Macam-macam Syirik Besar, Apa Saja?
Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Nabi Muhammada SAW bersabda yang artinya;“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi”. Seorang laki-laki bertanya : “Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk kesombongan?)”.
Beliau menjawab : “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (H. R. Muslim).
Sekarang bagaimana agar terbebas dari perbuatan Riya. Dengan cara berdoa kepada Allah SWT agar dihindarkan daripada sifat riya’.Sebisa mungkin menyembunyikan segala macam bentuk ibadah dan amalan.
Menumbuhkan semangat beribadah dengan cara memandang kecil kepada amalan-amalan yang sering kita lakukan. Menumbuhkan rasa takut bahwasanya ibadah akan ditolak jika tidak dikerjakan dengan ikhlas hanya kepada Allah SWT.
Selanjutnya jangan terpengaruh orang lain dan sadar bahwa sebaik-baiknya pujian adalah kebaikan di hadapan Allah SWT.***