JURNAL SOREANG- Seperti diketahui sebelumnya, Rebo Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar, pada kalender Hijriah.
Menurut sejarah, Rebo Wekasan awalnya merupakan sebuah upacara tradisional yang awalnya dilakukan di temuran (tempat bertemunya dua sungai.)
Konon, acara Rebo Wekasan ini berkaitan erat dengan mitos Sultan Agung saat mengadakan pertemuan.
Baca Juga: 5 Tips Hubungan Intim Oral Sehat dan Aman dari Penyakit Seksual, Berikut Penjelasan Ahli
Namun takut akan menimbulkan efek negatif, maka kegiatan ini dihentikan, Tapi di beberapa kalangan NU salat sunah lidaf’il bala ini mulai mengalami perubahan.
Dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, tetapi sebagai salat sunah sebagaimana salat lainnya saja.
Namun bagi sebagian orang mungkin ada yang mempertanyakan, apakah hukumnya bagi pasutri yang melakukan hubungan intim pada malam tersebut?
Terkait pasutri melakukan hubungan intim pada malam Rebo Wekasan, ada yang mengatakan hukumnya makruh.