Kenapa mereka senang beri’tikaf? Yaitu tadi, i’tikaf itu adalah waktu yang sangat istimewa, yang sangat romantis antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Dan Nabi saw juga tak pernah meninggalkan i’tkaf ini di bulan Ramadhan. Maka dari itu saya mengajak kita sekarang berada di malam sepuluh terakhir Ramadhan.
Cobalah kita luangkan waktu kita, yang biasanya kita tahajud sendiri-sendiri. Coba kita pindahkan ke masjid.
Baca Juga: Simak! Inilah Persiapan Penting Malam Lailatul Qadar, Quraish Shihab dan Gus Baha: Semua Hal Baik
Terutama buat yang laki-laki, kalau yang perempuan diberikan keleluasaan di masjid atau di mushala rumahnya.
Tetapi, bagi laki-laki, tidak disebut i’tikap bila tidak di masjid yang di dalamnya dilakukan shalat lima waktu.
Bila tidak mampu full sehari, maka lakukan pada malamya. Jika tidak bisa full semalam, maka lakukan di setengah malamnya, dari tengah malam hingga subuh.
Sehigga di malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan itu kita bisa memperoleh lailatul qadar.***