JURNAL SOREANG - Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban seorang muslim yang mampu melaksanakannya.
Manfaat puasa tidak hanya baik untuk meningkatkan ketakwaan seorang hamba dengan penciptanya, namun juga memiliki kebaikan untuk fisik dan juga mental.
Untuk kebutuhan fisik, puasa bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kadar gula dan kolestrol dapat lebih terkontrol.
Baca Juga: Alasan FIFA Batalkan Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U20, FIFA Singgung Tragedi Kanjuruhan
Menahan diri untuk tidak makan seharian, dapat mengurangi resiko obesitas yang mengintai kita.
Selain itu ada kah manfaatnya untuk kondisi psikologis seseorang? Ternyata banyak sekali.
Seperti informasi yang dijelaskan oleh Biro Psikologi Dinamis berikut ini:
1. Mengurangi gelaja depresi, cemas, dan mengurangi resiko terjadinya demensia
2. Berpuasa bukan sekedar cara menahan lapar dan haus, namun juga melatih diri untuk lebih mampu mengontrol emosi
3. Biro Psikologi juga merilis keterangan bahwa perilaku adiksi atau kecanduan seseorang dapat diatasi dengan metode berpuasa
4. Hormon kebahagiaan (endorfin) didalam tubuh dapat meningkat, berkat pola hidup yang terkontrol
5. Dengan mengingat kita sedang berpuasa, maka perilaku agresif dapat dikurangi dengan sendirinya
5 poin diatas mendapat validasi dari Kementerian Kesehatan, dikutip dari laman kemkes.go.id, seorang ahli dalam ilmu psikologi agama menyebutkan bahwa puasa meningkatkan kontrol kita terhadap diri sendiri.
Orientasi religius didalam diri seseorang memiliki konsekuensi positif termasuk dalam variabel kepribadian mengontrol diri.
Baca Juga: Simak! Berikut 3 Tips agar Tetap Produktif dalam Beraktivitas di Bulan Puasa Ramadhan, Yuk Catat
Karena puasa merupakan wujud keyakinan seseorang, maka didalam hatinya menunjukan sikap selaras dengan keyakinan dan ajaran agama.***