JURNAL SOREANG-MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Ulama Abu Laits Assamarqandi pernah berkata,"Pokok taat ada tiga macam yakni rasa takut, mengharap, dan cinta. Tanda takut meninggalkan yang haram; tanda mengharap dengan rajin menjalankan ketaatan, dan tanda cinta adalah rindu dan kembali (khusyu').
Sedangkan pokok maksiat juga tiga yaitu sombong, rakus, dan iri dengki (hasud).”
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Abu Dzar Al Ghifari dan Pesan Rasulullah tentang Apa yang Akan Menimpanya
Sikap sombong timbul pada saat Iblis disuruh bersujud lalu menolak hingga terkutuk.
Sedangkan rakus terlihat pada Nabi Adam dan istrinya yang memakan dari pohon terlarang (khuldi) karena ingin kekal hingga diusir dari surga.
Adapun hasud atau dengki pada Qabil yang membunuh saudaranya hingga masuk dalam neraka.
Baca Juga: Berkaca dari Sepenggal Kisah Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari, Mutiara Hikmah Hari Ini
Kewajiban tiap orang meninggalkan maksiat, rajin beribadah, dan ikhlas dalam taat karena Allah SWT".
Yahya bin Mu'adz berkata manusia ada tiga macam yaitu:
1. orang yang sibuk akhirat hingga melalaikan dunia,
2. orang yang sibuk dunia dengan meninggalkan akhirat.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Jadilah Pembuka Kebaikan, Penutup Kejahatan
3. orang yang sibuk dunia dan akhirat.
"Kelompok pertama adalah masuk derajat orang beruntung dan ahli ibadah, kelompok kedua adalah binasa, dan golongan ketiga derajat orang yang berspekulasi atau untung-untungan," katanya.
Sedangkan Hatim Azzahid menegaskan empat hal tidak akan dimengerti nilainya kecuali oleh empat.
Baca Juga: Tiga Macam Manusia di Pagi Hari, Mutiara Hikmah Hari Ini
1. Nilai muda tidak diketahui kecuali orang yang sudah tua;
2. nilai kesehatan tidak diketahui kecuali orang sakit;
3. nilai sejahtera (keselamatan) tidak diketahui kecuali oleh yang terkena bencana,
4.. nilai hidup tidak diketahui oleh orang yang sudah mati.
Baca Juga: Mutiara Hikmah: Saat Kita Mendoakan Orang yang Meninggal Dunia
Apakah kita menyia-nyiakan empat nilai sampai datang empat hal lainnya? ***