Waspada Bahaya Kerokan Saat Masuk Angin, Hindari Sebelum Menyesal

25 Mei 2021, 23:37 WIB
Ilustrasi sakit. /Pexels/ /

JURNAL SOREANG – Kebanyakan orang Indonesia, jika mengalami masuk angin, biasanya akan diatasi dengan kerokan. Kerokan sendiri dikenal sebagai terapi pengobatan alternatif dengan menggosok atau menekan bagian permukaan tubuh, yang dipercaya bisa 'mengeluarkan' angin.

Dengan bermodal minyak pijat atau minyak gosok dan koin receh, anda bisa melakukan aktivitas kerokan ini. Namun ternyata, kerokan mempunyai dampak tersendiri dan bahkan berbahaya bagi tubuh.

Dilansir Jurnal Soreang dari kanal Youtube Gue Sehat, sebenarnya penyakit masuk angin itu sendiri, adalah keluhan-keluhan dari masyarakat Indonesia. Masuk angin bukanlah suatu penyakit ataupun istilah medis.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Terjadi Besok Rabu 26 Mei 2021, Simak Tata Cara Shalat Khusuf Berikut ini

Menurut dr. Daniel Bramantyo, definisi masuk angin menurut masyarakat Indonesia adalah penyakit seperti mual, perut kembung, badan pegal-pegal, kehilangan nafsu makan, dan demam. Itu semua sebenarnya berupa penyebab dari masuk angin.

Memang dianggap seperti suatu penyakit, namun masuk angin ini biasanya terjadi pada orang-orang yang imunitas tubuhnya sedang menurun. Sehingga muncul banyak keluhan tersebut.

Lantas, amankah jika kita melakukan kerokan saat masuk angin? Sebenarnya, banyak pro dan kontra terhadap hal ini.

Kerokan bisa dibilang baik dan aman, jika kerokan tersebut menggunakan benda yang tumpul, atau alat khusus kerokan. Juga disertai dengan pemakaian lotion, agar kulit tidak luka.

Baca Juga: Begini Penjelasan tentang Allah SWT Sebut Dirinya ‘Kami’ dalam Al Quran

Beberapa penyakit juga sebenarnya, bisa disembuhkan melalui kegiatan tradisional tersebut, dan jika dilakukan dengan benar, kerokan ini bisa ada manfaatnya.

Akan tetapi, ada bagian-bagian tertentu yang perlu dihindari saat orang yang masuk angin melakukan kerokan. Supaya tidak terjadi bahaya dan hal yang tidak diinginkan.

Bagian-bagian yang harus dihindari tersebut, seperti leher, karena banyak sekali saraf-saraf dan pembuluh darah yang terdapat di leher. Jika terjadi gangguan saraf pada leher, bisa mengakibatkan terjadinya komplikasi seperti stroke.

Bagian leher ini juga memiliki pembuluh darah yang langsung menuju ke otak. Ditakutkan terjadi pendarahan di situ.

Dari beberapa hal yang telah dipelajari, kerokan mengakibatkan pelebaran pada pembuluh darah, dan menyebabkan tubuh menjadi lebih panas.

Baca Juga: 5 Karakter Seseorang Berdasarkan Bentuk Bibir, Manakah yang Terbaik?

Pembuluh darah yang melebar tersebut, tidak bisa untuk kembali menutup rapat secara cepat. Oleh karena itu, hindari mandi langsung menggunakan air dingin setelah kerokan, karena akan mengakibatkan tubuh menjadi kaget.

Suhu tubuh yang panas setelah dikerok, lalu tiba-tiba mendapat air dingin, bisa menyebabkan hipotermia tubuh.

Bisa juga terjadi gangguan metabolisme, jika setelah kerokan langsung mandi menggunakan air dingin. Kalaupun ingin mandi setelah kerokan, disarankan menggunakan air hangat.

Baca Juga: Hal Besar Ini Akan Terjadi Jika Anda Rutin Mengonsumsi 2 Butir Telur Rebus Saat Sarapan

Jika ingin melakukan kerokan, titik ideal yang harus dikerok adalah bagian atau daerah punggung. Sebab, punggung merupakan pusat syaraf-syaraf terpadu, dan banyak sekali pembuluh darah yang menyebar ke seluruh tubuh.

Istilahnya, jika kita melakukan kerokan di bagian punggung, kerokan di satu titik tersebut akan menyebar dan efeknya bisa kemana-mana (semua titik).***

Editor: Sam

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler