Kabar Gembira bagi Ibu Hamil, Ini Hasil Riset Terbaru Soal Pengaruh Covid-19 pada Ibu Hamil

19 Desember 2020, 16:27 WIB
Kabar gembira bagi ibu hamil ternyata virus ini tidak menular kepada jabang bayinya. /pixabay.com

JURNAL SOREANG- Ada berita gembira dari hasil penelitian ibu hamil yang kena Covid-19 yang ternyata tidak akan jadi lebih sakit apabila dibandingkan dengan pasien positif lainnya. Ibuhamil itu juga tidak akan menularkan penyakitnya kepada janin yang sedang dikandungnya.

Demikian hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga riset Singapore Obstetrics and Gynaecology Research Network

Hasil penelitian itu turut menemukan bayi yang lahir dari pasien positif memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta. Enam Orang Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Pfizer

Penelitian melibatkan 16 perempuan hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil riset dari pengamatan terhadap 16 perempuan hamil itu menunjukkan tidak ada bukti virus dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayinya.

Temuan itu pun memberi pemahaman baru mengenai seluk-beluk Covid-19 yang sampai saat ini masih dipelajari oleh para ahli di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan perempuan hamil dapat mengalami gejala sakit yang lebih parah saat terserang beberapa jenis infeksi saluran pernapasan.

Baca Juga: Banyak Hal Gratis Ditawarkan Badan Bahasa Kemendikbud. Cek Ya.

WHO mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah pasien COVID-19 yang hamil akan menularkan virus ke bayinya selama masa kehamilan atau saat melahirkan.

"Hasil penelitian ini cukup meyakinkan. Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit yang diderita para ibu hamil dan pasien COVID-19 paralel (atau sama, red)," kata lembaga riset yang berkedudukan di Singapura seperti disitat ANTARA, Sabtu, 19 Desember 2020.

Hasil riset itu menemukan beberapa ibu hamil yang diteliti mengalami gejala sakit ringan, tetapi ada juga yang mengalami gejala sakit lebih parah, khususnya mereka yang lebih tua dan kelebihan berat badan.

Baca Juga: Bupati Bandung Terpilih Dadang Supriatna Realisasikan Nazar Pribadi Gelar Jumling Sapa Warga

Walaupun demikian, dari 16 ibu hamil yang berpartisipasi dalam penelitian, tidak ada yang meninggal akibat Covid-19 dan semuanya kembali pulih.

Namun, dua dari mereka mengalami keguguran. Beberapa peneliti meyakini salah satu kasus keguguran disebabkan oleh komplikasi akibat Covid-19.

Disamping itu, seluruh bayi yang lahir memiliki antibodi Covid-19 pada tubuhnya, padahal mereka tidak punya riwayat tertular penyakit. Sejauh ini, peneliti belum dapat menyimpulkan seberapa kuat antibodi yang ditemukan pada bayi tersebut.

Jumlah antibodi yang ditemukan pada tubuh bayi beragam. Beberapa bayi memiliki antibodi COVID-19 lebih tinggi daripada lainnya.

Baca Juga: Sinopsis IKatan Cinta Sabtu 19 Desember 2020, Kebohongan Elsa Terbongkar

Beberapa dokter di China sebelumnya menemukan antibodi pada tubuh bayi yang lahir dari pasien Covid-19. Para ilmuwan China, melalui artikel ilmiah yang terbit di Jurnal Emerging Infectious Diseases, Oktober, menunjukkan kadar antibodi pada tubuh bayi menurun saat mereka tumbuh besar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler