JURNAL SOREANG – Pada 1 Desember mendatang, Putri Aiko akan genap berusia 20 tahun. Sebagai tanda umurnya yang mulai dewasa, kekaisaran Jepang akan menggelar upacara penobatan untuknya.
Dalam tradisi Jepang, usia 20 adalah usia yang pas untuk mulai diberikan tugas kerajaan. Maka, bulan depan Putri Aiko akan menggelar upacara kedewasaan dan sudah mulai bekerja dalam acara-acara resmi.
Biasanya, saat putri Jepang berusia 20 tahun dan mulai bekerja, ia akan diberikan tiara pusaka dan satu set perhiasan untuk dikenakan dalam setiap acara formal.
Jika sebelumnya, para sepupu putri Aiko, yakni Mako Komuro (sebelumnya Putri Mako) dan adiknya putri Kako mendapatkan tiara baru. Aiko akan mendapatkan tiara bekas bibinya, yakni Sayako Kuroda.
Baca Juga: Nasib Kurang Beruntung Harus Diterima Putri Aiko Saat Upacara Ultahnya, Ini Penyebabnya
Sayako, sebelumnya Putri Sayako, adalah satu-satunya saudara perempuan Kaisar Naruhito, dan mengenakan tiara tersebut selama 15 tahun, saat ia masih menjadi anggota keluarga kekaisaran yang bekerja.
Namun, dia tidak memakai perhiasan berkilauan lagi sejak tahun 2005, karena pada bulan November tahun itu ia menikah dengan Yoshiki Kuroda, seorang rakyat biasa yang bekerja sebagai perencana kota di Tokyo.
Setelah pernikahannya dengan orang biasa itu, Sayako, yang saat ini menjadi pendeta tertinggi di Kuing Agung Ise, kehilangan status kekaisarannya karea aturan yang menghapus gelar putri kekaisaran jika mereka memilih untuk menikahi rakyat jelata.