Selain kompensasi uang, wang juga mendapatkan hak asuh tunggal anak dan 2.000 yuan atau Rp 4,3 juta tunjangan bulanan.
Di bawah hukum perdata baru Negeri Tirai Bambu yang mulai berlaku tahun ini, untuk pertama kalinya orang yang bercerai berhak meminta kompensasi jika mereka merasa memikul lebih banyak tanggung jawab di rumah.
Baca Juga: Pelatihan Sigab Persis Melibatkan BNPB, Bupati Sumedang: Ini Bentuk SinergitasBaca Juga: Pelatihan Sigab Persis Melibatkan BNPB, Bupati Sumedang: Ini Bentuk Sinergitas
Dan liputan media lokal minggu ini terkait upaya banding Wang yang awalnya meminta kompensasi 160.000 yuan atau Rp 348 juta memicu perdebatan luas mengenai nilai pekerjaan rumah tangga perempuan.
Tagar #KompensasiIRT muncul hingga 570 juta kali di timeline Weibo, platform yang mirip Twitter.
“Wanita tidak seharusnya hanya menjadi istri yang tinggal di rumah... Jika demikian ketika bercerai, tidak ada yang tersisa. Lima puluh ribu yuan untuk kompensasi pekerjaan rumah adalah sampah!”
Baca Juga: MotoGP 2021, Seri Pembuka GP Qatar Akan Berlangsung Pada 28 Maret Mendatang, Ini Jadwalnya
"Gaji pengasuh saja lebih dari ini biayanya. Apa memang masa muda dan perasaan perempuan semurah ini?" Demikian di antara komentar dukungan untuk Wang.
Sementara itu keterangan pihak pengadilan menyebut, jumlah kompensasi yang ditetapkan sudah layak dan sesusai dengan lamanya masa pernikahan.
Ditambah usaha Wang untuk selalu menyelesaikan pekerjaan rumah dan terutama disesuaikan dengan pendapatan Chen serta biaya hidup di mana keduanya tinggal.