Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 15

- 16 April 2022, 07:45 WIB
Ilustrasi Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 15/Pexels
Ilustrasi Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 15/Pexels /Anastasiya Gepp/

Baca Juga: Sungai Thames di Oxtord Siap Disulap Menjadi Tempat Pemandian Berenang Bebas

“Nah, kamu sekarang harus ingat ya atas pesan human angel itu agar kau selalu dalam damai hatimu yang sedang begundah ini”

“Siap, cintaku!,” ucapku sambil memeluk dirinya.
Kemudian Malaikat Pelindung pun turut memberi dukungan jika aku salah dan khilaf akan pesan yang telah disampaikan si Cinta “Nak, aku juga yang akan mengingatkan dan melindingumi saat kau sedang dirundung duka ataupun lukamu, Akulah pelindungmu!.” Ucap si Cinta,malaikat pelindungku.

“Kemarilah, Pelindungku! Peluk aku!” Pintaku sembari menangis.
“Puk..puk.. jangan sedih lagi ya, aku akan melindungimu dari segala marabahaya” Sambil mengusap rambutku”

Baca Juga: Ada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Berikut 5 Pemain Sepak Bola Terkenal Lainnya yang Suka Beramal

Namun tetap saja aku masih belum bisa menerima. Perasaan itu masih saja melekat. Aku butuh ruang kesendirian.

Maka suatu hari aku pergi ke taman untuk memetik bunga. Kubasuhkan bunga-bunga yang aku petik itu keseluruh tubuhku. Rasanya tubuhku menjadi bersih.

Aku tak ingin aura jiwaku diwarnai noda kesedihan. Tapi, Aku mulai teringat bahwa aku masih punya sosok teman yang selalu menghiburku kala suka dan duka...(BERSAMBUNG)***

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah