JURNAL SOREANG - Percakapan masih sedang berlangsung dengan si Cinta, Ia kali ini memintaku tuk menyimpulkan apa yang telah Ia sampaikan.
“Sekarang aku memintamu untuk kau buatkan dalam pemahaman sendiri atas apa yang telah kusampaikan padamu tadi.” Sambung lagi si Cinta.
“Bagaimana bisa aku dapat membuatkan itu dengan sendiri wahai Malaikat Cintaku?” tanyaku kebingungan ntah mesti bagaimana.
“Wahai anak cucu adam, berpikirlah. Karena engkau manusia adalah makhluk yanag paling sempurna. Sebagaimana Adam, bapakmu saat Ia disuruh menyebutkan nama-nama benda yang ada dihadapannya oleh-Nya, disanalah kekuatan pikiran muncul. Dan sekarang, kau mulai berpikirlah!.” Kata si Cinta seolah Komandan yang sedang memerintah prajuritnya.
Mendengar si Cinta berkata demikian, sebagai sesama makhluk-Nya aku menuruti apa yang Ia perintahkan. Aku meminta si Cinta tuk memberikanku waktu untuk berpikir.
“Wahai Malaikat Cintaku, mohon berikan aku sejenak waktu untuk aku buatkan kesimpulan pemahamanku sendiri.” Jawabku dengan wajah polos.
“Aku persilakan dirimu dengan senang hati untuk kau pergunakan waktu berharga ini akan hal bermanfaat.” Jawab lagi si Cinta.