JURNAL SOREANG - Perasaanku mulai tak keruan dan mulai berpikir apakah orang lain tak paham tentang maksud yang ingin kusampaikan?
Saat kebanyakan orang tidak merasakan apa yang aku rasakan, aku benar-benar melihat sesuai dengan apa yang aku lihat dan rasakan. Apa ini hanya perasaanku saja? Tapi, ah … sudahlah.
Ketika aku tertidur, sosok misterius dalam mimpiku itu muncul lagi. Kali ini aku terus mengejarnya hingga dapat. Namun tiba-tiba aku melihat wajahnya yang memelas seperti meminta belas kasih.
Tak mengerti dengan apa yang kualami, aku hanya bisa menangis kepada papa dan mama. Aku bingung, siapakah sosok yang selalu datang dalam mimpiku itu?
Akhirnya papa dan mama mendatangi seorang pemuka spiritual untuk mencari tahu ada apa sebenarnya dengan diriku.
Aku pun diberi air doa agar terhindar dari segala macam hal yang mengganggu selama ini. Katanya, anak kecil sepertiku ini rawan diganggu oleh roh-roh jahat yang mengincar dan membuat hidupnya gelisah.
Baca Juga: Salut! JK Rowling Melelang Novel Seri Perdana Harry Potter demi Keluarganya
Setiap apa yang ingin dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, maka orangtua pun harus beperan demi perkembangan sang buah hati. Aku pun meminum air itu dan merasa lebih baikan.