Suatu ketika aku mulai merasa demam dengan gejala sesak nafas. Papa mengompresku dengan air es yang dibalut kain pada keningku.
Mama yang tak tega melihatku, ikut menyuapiku bubur. Aku ingat malam itu sekitar pukul setengah dua dini hari.
“Mau apa, Nak?” tanya mama sambil khawatir.
“Pengen biskuit coklat sama susu, Ma.”
“Iya, Nak. Akan Mama buatkan.”...(BERSAMBUNG)***