Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 10

- 16 April 2022, 02:43 WIB
Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 10/Instagram/@humanangellife
Seri Cerita In the Letter of Human Angel Messenger, Bumi Pasundan Lahir Saat Tuhan Sedang Tersenyum, Bagian 10/Instagram/@humanangellife /

Papa bercerita tentang zaman Belanda. Aku pun mulai berkhayal, ingin sekali punya kakak dan orang tua bule. Ah, mengapa dulu aku tak diasuh oleh orang Belanda? Daripada aku harus tinggal di negeri ini, pikirku.

Di tengah cerita itu, aku bertanya pada papa.
“Pa, kenapa alam pasundan ini tak pisah saja dari yang lain? Kenapa harus menyatu?”
“Nak, Papa makin tak paham apa maksudmu.”

Baca Juga: Berusia 70 tahun, Ini Sosok Perdana Menteri Baru Pakistan Mian Muhammad Shahbaz Sharif, Pengganti Imran Khan

“Aku merasa dulu orang yang menyerang itu bukanlah sembarang orang. Entah siapa mereka, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Jika kita terus bersatu, maka siap-siaplah alam ini menunggu kehancuran akibat tangan-tangan jahil manusia yang tak bertanggungjawab. Para monster akan menyerang kita. Generasi asli seolah akan punah karena tercampurnya zat-zat mereka.”

“Nak, Papa makin enggak paham maksudmu. Ya, sudah. Bobo, yuk!” kata Papa.
“Ok, ayah aku kita bobo aja ya...(BERSAMBUNG)***

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah