Aku tersenyum dan tertawa. Kemudian saat kutiup serbuk bunga itu, keluarlah mutiara-mutiara yang bersinar beterbangan ke arah langit bagaikan sayap-sayap yang indah.
Namun sebagian dari mereka ada yang jatuh ke dasar tanah. Serbuk tersebut seperti ingin menumbuhkan kembali generasi baru agar tumbuh menjadi seperti dirinya.
Aku sendiri tak tahu kenapa ia menjatuhkan diri, bukannya ke atas. Saat kucoba merenunginya, ternyata aku sadar maksudnya bahwa kita harus menjadikan hari ini lebih baik daripada hari sebelumnya, maka kita akan tergolong ke dalam orang-orang yang beruntung.
Baca Juga: Sungai Thames di Oxtord Siap Disulap Menjadi Tempat Pemandian Berenang Bebas
Meski aku tak memiliki teman bermain, aku sudah lebih dari cukup mempunyai mereka yang telah mewarnai hidupku sepanjang hari. Sebab, jifka aku sudah tidak ada lagi di alam ini, mereka tetap akan ada dalam perjalananku kelak.
Aku bermimpi di mana satu waktu adikku telah lahir. Aku merasa seperti anak yang habis manis sepah dibuang.
Bukan itu saja, aku pun sering bermimpi tentang sosok pria yang melihatku seperti orang yang sedang merindukanku.
Setiap kali aku mengejarnya, dia selalu menghilang. Namun di lain waktu, aku berjumpa lagi, aku pun mulai mengejarnya dengan cepat. Ia hanya tersenyum, namun dengan raut muka yang sedih.
Suatu ketika, papa bercerita kepadaku mengenai sejarah di negeri ini. Jiwaku serasa ditarik ke masa lalu saat mendengarkannya.