Mengenal Penyakit Sindrom Tourette, Simak Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

- 1 Maret 2023, 17:03 WIB
Caption: Mengenal Penyakit Sindrom Tourette, Simak Gejala, Penyebab & Cara Pengobatannya / Tangkapan Layar Google
Caption: Mengenal Penyakit Sindrom Tourette, Simak Gejala, Penyebab & Cara Pengobatannya / Tangkapan Layar Google /

JURNAL SOREANG - Beberapa hari kemarin, Penyakit Sindrom Tourette sempat menjadi trending topic dan perbincangan di media sosial. Pasalnya penyakit ini diidap dan sempat kambuh saat Lewis Capaldi tampil di tengah konser 28 Februari 2023 di Jerman.

Sindrom ini biasanya muncul sejak masa anak-anak hingga sampai berlanjut hingga dewasa. Sindrom disebabkan ketidakseimbangan zat kimia di otak, yang mengendalikan suara dan gerakan tubuh.

Hal seperti ini bisa terjadi karena faktor lingkungan atau genetik, sindrom seringkali disertai dengan kondisi lain seperti OCD, ADHD, atau gangguan perilaku lain.

 Sindrom Tourette ini tak bisa disembuhkan, tetapi terdapat beberapa cara untuk mengendalikan gejalanya.

Beberapa obat bisa membantu mengurangi suara dan gerakan yang tak terkendali. Penderita sindrom ini bisa melakukan terapi yang bisa membantu mengontrol perilaku impulsif serta bisa meningkatkan kemampuan sosialnya.

Sindrom Tourette Adalah
Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi saraf dan otak. Sindrom Tourette biasanya telah berkembang sejak anak usia dini, mulai dari dua tahun hingga 14 tahun.

Baca Juga: Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Apa Penyebab dan Gejala Terjadinya Sindrom Ini?

Namun, bisa membaik saat dewasa. Sindrom Tourette menyebabkan penderitanya membuat suara atau gerakan secara tiba-tiba yang disebut dengan tics.

Apa itu tics? Tics merupakan gerakan yang tak disengaja. Sehingga orang tersebut tidak bisa mengontrol atau mencegah suara atau gerak tersebut.

Tics motorik biasanya ditandai dengan gerakan tubuh, seperti mengangkat bahu. Sementara, tics vokal ditandai dengan suara membersihkan tenggorokan. Tics motorik cenderung lebih dulu berkembang sebelum tics vokal.

 

Sindrom ini akan memburuk jika si penderita tengah mengalami stres, sakit, cemas, bersemangat, atau kelelahan. Kondisi ini bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Gejala Penyakit Sindrom Tourette
Gejala Sindrom Tourette utamanya yakni vokalisasi atau gerakan yang mendadak dan berulang-ulang. Gejala ini bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat.

Tics yang terjadi pada sindrom ini bisa dibedakan menjadi tics kompleks dan sederhana. Pada tics yang sederhana, gerakan melibatkan sedikit kelompok otot. Sedangkan yang kompleks, melibatkan banyak kelompok otot.

Baca Juga: Hubungan Intim Kurang Bergairah Karena Sindrom Penis Kecil ? Simak Gejala dan Cara Mengobatinya Menurut Dokter

Tics sederhana gejala motorik yang kerap ditemukan seperti kedipan mata, mengangkat bahu, hentakan kepala, kedutan hidung, pandangan mata yang beralih, dan gerakan mulut yang aneh. Sedangkan gejala vokal yang umum yaitu batuk, mengerang, menggonggong, dan berdehem.

Sementara tics kompleks, gejala motorik yang kerap ditemukan yakni mengendus barang dan menyentuh, melangkah dengan pola tertentu, gerakan yang berulang, memutar badan atau membungkuk, gerakan senonoh, dan melompat.

Penyebab Sindrom Tourette
Penyebab sindrom Tourette belum diketahui secara pasti, namun diduga mengarah kepada kombinasi faktor lingkungan dan genetik. Ada ketidakseimbangan neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan terjadinya sindrom tersebut.

 

Berikut adalah risiko Sindrom Tourette:

Riwayat keluarga. Jika mempunyai riwayat keluarga sindrom ini atau gangguan tics lain, bisa meningkatkan risiko mengembangkan sindrom tersebut.

Jenis kelamin. Sindrom ini lebih banyak menyerang laki-laki, yakni sekitar tiga sampai empat kali lebih memungkinkan. Dibanding dengan perempuan untuk mengembangkan sindrom ini.

Pengobatan yang Bisa Dilakukan
Pengobatan yang bisa dilakukan hanya mampu meringankan gejalanya saja. Secara umum, pengidap sindrom ini akan diberikan obat-obatan psikotropik. Hal ini bertujuan untuk menurunkan kadar dopamin yang ada di otak sehingga si penderita dapat mengontrol tics.

Botox bisa diberikan untuk meredakan gejala sindrom yang melibatkan otot. Stimulan methylphenidate bisa untuk mengatasi gejala ADHD yang mengidap sindrom ini.

Baca Juga: Apa Itu Diet Rendah FODMAP untuk Atasi Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)? Berikut Penjelasannya

Dokter akan memberikan resep obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Di mana bisa membantu mengatasi gejala serangan impulsif. Ada antidepresan yang bisa diberikan untuk mengatasi gangguan mood atau kecemasan.

Untuk sindrom terkait kondisi psikologis maka penangan terapi kebiasaan dan kognitif bisa dilakukan untuk meredakan gejala. Dan bisa membantu pengidap sindrom menangani dampak psikologisnya.

Demikian penjelasan mengenai penyakit Sindrom Tourette, beserta gejala dan penyebabnya. Semoga bisa menambah ilmu dan pemahaman anda seputar penyakit ini.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x