Pada intinya, serangan panik merupakan reaksi berlebihan pada respons fisiologis normal pada tubuh saat menghadapi bahaya.
Baca Juga: Di Balik Nilai Estetika.dan Praktis Tenyata Spatula Kayu Bisa Menyebabkan Kanker
Respons tersebut dimulai dari amigdala, yaitu bagian otak yang terlibat dalam memproses rasa takut.
Sistem saraf simpatis terangsang ketika amigdala merasakan bahaya. Kondisi tersebut memicu pelepasan hormon adrenalin.
Percepatan detak jantung dan pernafasan yang disebabkan oleh hormon adrenalin, dilakukan untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otot tangan dan kaki, juga ke otak, sehingga menyebabkan otak lebih waspada dan responsif.
Ketika serangan panik terjadi, respons tersebut menjadi berlebihan, melebihi respons yang seharusnya, serta menyebabkan jantung berdebar lebih kencang, nafas lebih berat, dan hiperventilasi.
Perubahan aliran darah tersebut dapat menjadikan kita pusing hingga sakit kepala, serta mati rasa pada bagian tangan dan kaki.
Penyebab serangan panik tidak selalu jelas, yang pasti kepanikan dapat dipicu oleh rasa cemas tentang sesuatu hal yang sulit dan membuat stres.