Network
JURNAL SOREANG - Memasak merupakan salah satu rutinitas yang dilakukan kebanyakan Ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Selain bahan makanan yang dijamin kebersihannya, alat masak yang digunakan juga jadi penentu tingkat higienis masakan.
Beragam jenis alat masak tersedia di pasaran, salah satu nya yang sering dipakai saat memasak adalah jenis alat masak berbahan kayu.
Baca Juga: 4 Bahaya Memasak Menggunakan Air Fryer untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Berisiko Kanker
Jenis spatula kayu banyak menjadi pilihan untuk memasak, selain aman dan bernilai estetika, salah satu keuntungannya adalah permukaan yang kokoh dan tidak tajam sehingga tidak merusak panci atau wajan, juga tahan panas walaupun terkena suhu tinggi.
Tapi, sayangnya spatula kayu memilki kekurangan yakni mudah berjamur,
jika tidak dibersihkan dengan baik lama kelamaan akan muncul jamur Aspergillus flavus yang dapat mengeluarkan racun jenis aflatoksin.
Dilansir dari akun youtube @emasuper, seorang dokter yang aktif membuat konten edukasi masyarakat mengatakan, "aflatoksin ditemukan di Inggris pada tahun 1960, pada kematian kalkun yang makan kacang- kacangan mengandung jamur Aspergillus.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Suami yang Bisa Memasak Lebih Baik Ketika Melakukan Hubungan Intim Dengan Istrinya
Iklim Indonesia yang hangat, dapat meningkatkan pertumbuhan aflatoksin tinggi.
Kayu sendiri tidak menimbulkan Aspergillus flavus, namun setelah alat masak tersebut digunakan untuk memasak jagung, ketan, kacang tanah dengan kandungan pati yang tinggi dan tidak di cuci bersih, maka seiring berlalunya waktu dapat menimbulkan Aspergillus flavus yang dapat menghasilkan alfatoksiin. Dan jamur aflatoksin ini terbukti meningkatkan resiko kanker terutama kanker hati." ungkap dr. Ema surya pratiwi.
