JURNAL SOREANG - Salah satu zat yang dapat menyebabkan kanker adalah zat karsinogenik. Benarkah hal itu terdapat di minuman Boba.
Dilansir Jurnalsoreang.com dari situs Healthline, zat tersebut sangat tidak baik bagi kesehatan bahkan menimbulkan kanker.
Bahan utama dalam membuat boba adalah tepung tapioka. Pada tahun 2012, terdapat media yang memberitakan seorang peneliti di Jerman mengklaim bahwa boba mengandung senyawa stirena dan asetofenon.
Senyawa stirena merupakan senyawa yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan polimer sintetik, seperti bahan-bahan plastik atau karet.
Namun, senyawa stirena yang ditemukan dalam boba merupakan stirena alami yang ditemukan di beberapa makanan atau tanaman seperti biji kopi, kacang, tanah, kayu manis, dan pohon balsam.
Sementara itu, asetofenon merupakan penyedap makanan yang diizinkan untuk digunakan oleh Food and Drug Administration (FDA).
Baca Juga: Luar Biasa! Sejumlah Alasan Mengapa Song Hye Kyo Disebut 'Adil' Saat Bercerai, Nomer 3 Bikin Kagum?
Sumber berita dari media di Jerman tersebut diduga keliru mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam boba sebagai senyawa bifenil poliklorinasi (PCB), yang merupakan salah satu senyawa penyebab kanker.
Penelitian yang dilakukan oleh U.S. National Toxicology Program, menunjukkan bahwa stirena mungkin bersifat karsinogenik meski secara teknis bukan merupakan PCB.
Namun, penelitian ini masih belum dilakukan secara menyeluruh karena belum diketahui berapa banyak jumlah senyawa yang terkandung dalam boba.
Selain itu, masih belum diketahui pula apakah senyawa tersebut ditemukan pada semua jenis boba atau hanya pada sampel yang digunakan di penelitian.
Validitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Jerman masih dipertanyakan karena penelitian tersebut tidak pernah dipublikasikan, sehingga belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa mengonsumsi boba dapat menyebabkan kanker.
Meski mengonsumsi boba tidak menyebabkan kanker, penting bagi kita untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya.
Kandungan gula pada boba cukup bervariasi tergantung pada jenis dan rasanya. Satu gelas boba (sekitar 475 ml) biasanya mengandung sekitar 300 kalori dan 38 gram gula.
Mengonsumsi minuman boba dengan intensitas tinggi tentunya memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan, seperti menyebabkan penyakit jantung, obesitas, penyakit pada hati, hingga diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi beresiko menyebabkan kanker payudara, hati, prostat, kolorektal, ovarium, dan endometrium.
Kesimpulannya, mengonsumsi boba tidak beresiko menyebabkan kanker, tetapi kita tetap harus waspada terhadap resiko penyakit lainnya ketika mengonsumsi boba dengan jumlah yang banyak.***