Namun, penelitian ini masih belum dilakukan secara menyeluruh karena belum diketahui berapa banyak jumlah senyawa yang terkandung dalam boba.
Selain itu, masih belum diketahui pula apakah senyawa tersebut ditemukan pada semua jenis boba atau hanya pada sampel yang digunakan di penelitian.
Validitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Jerman masih dipertanyakan karena penelitian tersebut tidak pernah dipublikasikan, sehingga belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa mengonsumsi boba dapat menyebabkan kanker.
Meski mengonsumsi boba tidak menyebabkan kanker, penting bagi kita untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya.
Kandungan gula pada boba cukup bervariasi tergantung pada jenis dan rasanya. Satu gelas boba (sekitar 475 ml) biasanya mengandung sekitar 300 kalori dan 38 gram gula.
Mengonsumsi minuman boba dengan intensitas tinggi tentunya memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan, seperti menyebabkan penyakit jantung, obesitas, penyakit pada hati, hingga diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi beresiko menyebabkan kanker payudara, hati, prostat, kolorektal, ovarium, dan endometrium.