Jika melihat data, 90 persen pasien pria yang mengalami cedera tersebut 41 persen diantaranya disebabkan oleh posisi doggy style.
Kemudian Diikuti oleh posisi misionaris yaitu sebanyak 25 persen.
Sementara 'kerusakan' yang disebabkan oleh posisi women on top tidak terlalu parah.
Meski begitu, hal ini rupanya termasuk kasus yang jarang terjadi.
Ketika terjadi, cedera pada Mr P dapat mengakibatkan kerusakan fungsi seksual dan kemih jangka panjang.
Secara teknis, alat viral Pria sebenarnya tidak bisa patah karena tak memiliki tulang.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Oleh Pasutri yang Sedang Program Hamil
Mr P memiliki area jaringan seperti spons yang disebut corpus cavernosa. Pada saat ereksi, aliran darah ke penis meningkat dan terkonsentrasi di corpus cavernosa.
Umumnya kondisi ini disebabkan oleh kekuatan tumpul dan cepat ke Mr P yang ereksi saat bercinta atau masturbasi agresif.