JURNAL SOREANG – Gas air mata yang diduga menjadi salah satu faktor penyebab tragedi di Kanjuruhan, apakah bisa ditangkal oleh pasta gigi?
Duka yang mendalam, kini masih menyelimuti keluarga para korban tragedi di Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.
Di mana dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan tersebut telah dikonfirmasi bahwa 125 orang menjadi korban tewas, dengan 33 di antaranya masih anak-anak.
Baca Juga: Soal Gas Air Mata pada Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Kompolnas: Belum Ditemukan Instruksi Resmi
Gas air mata ditenggarai sebagai salah satu faktor yang mengakibatkan banyak korban tewas dalam peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Banyak pihak yang ikut menyayangkan, bahkan merasa geram dengan penggunaan gas air mata oleh aparat di dalam stadion.
Penggunaan gas air mata di dalam stadion sebenarnya telah dilarang dan tercantun dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulation.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya gas air mata akan memberikan berbagai dampak buruk bagi tubuh.
Zat-zat yang terkandung dalam gas air mata bisa menyebabkan berbagai iritasi di mata, hidung, dan saluran pernapasan.
Terpapar gas air mata bahkan bisa timbulkan gagal napas bagi penderita yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit di saluran pernapasan.
Namun, apakah benar, dengan mengoleskan pasta gigi akan mengurangi atau bahkan menangkal efek yang ditimbulkan setelah terkena paparan gas air mata?
Selama ini banyak sekali kabar yang beredar bahwa pasta gigi dapat menangkal efek yang akan ditimbulkan jika kita terpapar gas air mata.
Biasanya hal ini dilakukan oleh para mahasiswa yang hendak melakukan aksi demonstrasi dengan mengoleskan pasta gigi tersebut di area bawah mata.
Hal ini dipercaya bisa menangkal efek gas air mata yang biasanya dilemparkan oleh aparat kepolisian saat terjadi gesekan dengan demonstran.
Namun hal tersebut dibantah oleh seorang Praktisi Kesehatan Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr. Wisnu Pramudito D. Pusponegoro, SpB.
Menurut keterangannya, penggunaan pasta gigi tersebut tidak bisa menangkal efek dari paparan gas air mata.
“Gas air mata bekerjanya dengan terhirup, bukan kontak dengan mata, sehingga menyebabkan sekresi kelenjar air mata,” jelasnya.
Penggunaan pasta gigi tersebut justru dapat menyebabkan mata menjadi iritasi, namun sampai saat ini cara tersebut masih dilakukan.
Pasalnya, ternyata pasta gigi memang tidak bisa menangkal efek gas air mata, namun bisa mengurangi dampak yang ditimbulkannya dengan memancing keluarnya air mata.
Keluarnya air mata yang dipicu oleh pasta gigi tersebut akan mengurangi dampak dari gas air mata, alih-alih mencucinya dengan air biasa yang justru akan membuat mata semakin perih.
Baca Juga: Bahaya Gas Air Mata Terhadap Mata dan Kulit Manusia ini Jarang Diketahui, Berikut Dampak Buruknya
Bisa dibayangkan bagaimana situasi saat itu di Stadion Kanjuruhan yang dipenuhi dengan gas air mata, namun mereka terjebak di dalamnya karena kesulitan untuk keluar.
Polri kini juga masih melakukan pendalaman terkait insiden yang banyak memakan korban jiwa tersebut.***