JURNAL SOREANG - Buntut dari tragedi olahraga Kanjuruhan yang menewaskan ratusan penonton membuat banyak masyarakat meminta hukum ditegakkan seadil-adilnya.
Berdasarkan keterangan dari berbagai saksi mata yang menceritakan kronologi kejadian tragedi olahraga Kanjuruhan di sosial media, mengatakan penonton yang turun ke lapangan tidaklah melakukan kekerasan.
Penyebab beberapa penonton turun ke lapangan Kanjuruhan adalah untuk menyampaikan kekecewaan kepada pemain Arema FC atas kekalahannya dari Persebaya pada laga Liga 1, Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin.
Penonton yang disebut aremania ini pun menyampaikan kekecewaan dengan baik bahkan sempat berpelukan dengan para pemain.
Sayangnya oknum Polisi dan TNI menanggapi para aremania ini secara berlebihan dengan melakukan tindakan kekerasan dan menyemprotkan gas air mata.
Padahal situasi di lapangan Kanjuruhan masih penuh oleh penonton yang kebanyakan anak kecil juga wanita.
Baca Juga: Ingin Makan Nasi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik? Ikuti 5 Tips Mudah Ini, Langsung Cek Yuk!
Akibatnya kerusuhan pun tak terkendali dan ratusan nyawa melayang karena tragedi olahraga yang terjadi di Kanjuruhan, Malang ini.