Waspadai Bahaya Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Tanpa Gejala, Bisa Akibatkan Banyak Komplikasi!

25 September 2022, 19:49 WIB
caption: ilustrasi, ibu hamil bisa alami diabetes yang sebabkan banyak komplikasi/freepik /

JURNAL SOREANG - Selama kehamilan, beberapa orang mungkin mengalami kadar gula darah tinggi yang dikenal sebagai gestational diabetes mellitus (GDM) atau diabetes gestasional.

Kondisi saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang dibutuhkan saat hami dan biasanya berkembang antara minggu ke-24 dan minggu ke-28 saat kehamilan dalam kondisi diabetes gestasional ini.

Seseorang yang menderita diabetes gestasional tidak berarti menderita penyekit diabetes sebelum ia hamil, namum bisa berisiko mengidap diabetes di masa mendatang.

Baca Juga: Hindari 7 Hal yang Bisa Sebabkan Diabetes Ini! No 1 Sering Dilakukan Kaum Rebahan

Jika tidak dikontrol dengan baik, diabetes gestasional juga dapat meningkatkan risiko sang anak terkena diabetes dan kemungkinan komplikasi bagi ibu dan sang bayi selama kehamilan dan setelah persalinan.

Biasanya diabetes gestasional tidak menimbulkan gejala apapun. Dokter juga akan menguji diabetes gestasional jika sang ibu hamil memiliki faktor risiko tertentu.

Jika pun ada gejala, kemungkinan akan ringan, di antaranya seperti, kelelahan, penglihatan kabur, rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan terjadi infeksi jamur.

Baca Juga: Ternyata Penderita Diabetes Tak Boleh Makan 6 Buah Ini, No 1 Mudah Didapat dan Murah

Selama kehamilan, tubuh ibu hamil memproduksi sejumlah besar hormon, seperti laktogen plasenta manusia (hPL), dan hormon lain yang meningkatkan resistensi insulin.

Hormon-hormon ini berpengaruh pada plasenta dengan membantu mempertahankan kehamilan.

Namun jumlah hormone tersebut yang meningkat seiring waktu dapat membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin, yakni hormon yang mengatur gula dalam darah.

Baca Juga: Obati Segera! Bagi Penderita Diabetes Cara Ini dapat Dijadikan Pengobatan yang Manjur

Jika resistensi insulin menjadi terlalu kuat, kadar glukosa darah pada ibu hamil dapat meningkat secara tidak normal, lalu menyebabkan diabetes gestasional.

Diabetes gestasional tersebut jika tidak dikontrol atau tidak diobati dengan baik, akan menyebabkan komplikasi yang mempengaruhi kesehatan sang ibu dan calon buah hati selama kehamilan dan setelah kelahiran.

Komplikasi yang dapat mempengaruhi sang ibu dia antaranya, tekanan darah tinggi, preeklamsia, depresi perinatal, kelahiran premature, kelahiran mati, dan menyebabkan persalinan sesar.

Baca Juga: 4 Cangkir Minum Teh Sehari Bisa Kurangi Diabetes, Begini Menurut Ahli Medis

Tak hanya pada sang ibu, komplikasi juga dapat terjadi pada bayi, seperti:
-Berat badan dan panjang bayi saat lahir ( makrosomia )
-Cedera lahir, seperti distosia bahu
-Masalah pernapasan, termasuk sindrom gangguan pernapasan
-Gula darah rendah ( hipoglikemia )
-Memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes di kemudian hari
-Penyakit kuning

Untuk menghindari komplikasi ini, Anda harus menjalani semua pemeriksaan perawatan prenatal dan ikuti tahap perawatan yang direkomendasikan dokter.

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan menyarankan untuk memantau gula darah Anda sebelum dan sesudah makan dan menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan kaya nutrisi.

Baca Juga: Benarkah Orang yang Menderita Diabetes Suasana Hati dan Perasaannya Bisa Berubah? Berikut Penjelasanya

Dalam hal ini dokter mungkin akan menyarankan untuk menggunakan alat pemantau glukosa.

Tidak hanya itu, berolahraga secara teratur juga sangat disarankan dengan melakukan latihan aerobik intensitas sedang selama 30 menit dalam 5 sampai 7 hari per minggu.

Mungkin dokter juga akan meresepkan suntikan insulin untuk Anda sampai Anda melahirkan.

Baca Juga: Penderita Diabetes Harus Tahu! 6 Makanan dengan Kadar Karbohidrat Rendah yang Baik untuk Pasien Kencing Manis

Jangan lupa tanyakan kepada mereka tentang waktu yang tepat untuk injeksi insulin sehubungan dengan makanan dan olahraga yang sedang dilakukan untuk menghindari gula darah rendah.***

Editor: Sarnapi

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler