Prof Atip Latifulhayat: Persis Harus Menghadirkan Islam Bukan Sekadar Menjelaskan Islam

- 25 September 2022, 18:53 WIB
Guru besar UNPAD dan Ketua Persis PC Gedebage Kota Bandung Prof. Atop Latifulhayat (tengah) bersama dengan dua nama lainnya yang jadi bursa calon ketua umum PP Persis
Guru besar UNPAD dan Ketua Persis PC Gedebage Kota Bandung Prof. Atop Latifulhayat (tengah) bersama dengan dua nama lainnya yang jadi bursa calon ketua umum PP Persis /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Melihat sejarah sangat penting, tapi dalam konteks mengambil ibrah, nazhar, pelajaran dan mengidentifikasi sejarah masa lalu untuk masa depan kita.

Kita harus mampu menalar sejarah dengan daya nalar yang tajam, agar bisa mengambil ibrah nya, bukan sekedar menghafal kejadian sejarahnya.

Sejarah Persis di Masa Lalu
Persis itu menjelaskan Islam dengan slogannya yang terkenal: Arruju’ ila al quran wassunnah.  Slogan ini seusai dengan konteks saat itu.

Karena saat itu, Islam dijalankan berbasis tradisi, bukan argumentasi. Saat itu, Persis berani keluar dari mainstream dan lebih mampu mengeluarkan argumentasi dan hujjahnya dalam beragama, sehingga Islam menjadi jelas.

Baca Juga: Ternyata di Persis Juga Ada Klub PSG dan Komunitas Gowes, Muktamar Jadi Ajang Persatuan

Saat itu Persis tampil sebagai kelompok Islam yang rasional dan modern.

Contoh: Persis mempelopori terjemahan Al-Quran, Khutbah Jum’at dengan bahasa Indonesia, dll. Itu semua upaya menjelaskan Islam yang dilakukan oleh Persis dalam sejarah berdirinya.

Bagaimana Persis Ke Depan?
Saya mengutip teori Challenge and Response. Pertama kita harus melihat, di masa depan, ada challenge (tantangan) apa ? Dari situ kemudian, baru kita menentukan respon yang kita siapkan untuk melewati tantangan itu.

Tantangan masa depan di era metaverse adalah: “Kebenaran itu identik dengan kehadiran”. Jadi yang benar itu, apa yang hadir. Itulah yang akan mempengaruhi pemikiran masyarakat.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x