7 Alasan Miss V Bisa Terasa Kencang Namun Tidak Diinginkan oleh Wanita

8 September 2022, 21:33 WIB
Ilustrasi, 7 Alasan Miss V Bisa Terasa Kencang Namun Tidak Diinginkan oleh Wanita /Pixabay/

JURNAL SOREANG – Miss V yang kencang adalah dambaan banyak wanita, terlebih bagi mereka yang sudah lama berumah tangga.

Banyak dari mereka menginginkan Miss V yang kembali kencang agar bisa membuat suami puas saat melakukan aktivitas hubungan intim.

Namun bagi sebagian wanita, Miss V yang kencang justru dapat menimbulkan masalah baru dalam kehidupan mereka.

Baca Juga: Tak Mau Miss V Gatal dan Ganggu Hubungan Intim? Lakukan 9 Tips Ini untuk Mencegahnya, Istri Wajib Tahu!

Karena dalam hal ini kondisi Miss V yang terlalu kencang bisa menjadi sebuah kondisi yang menyakitkan bagi kehidupan intim mereka bersama sang suami.

Lalu apa yang menyebabkan kondisi ‘Miss V kecang’ ini menjadi tidak diinginkan oleh para wanita?

Inilah 7 alasan yang bisa membuat Miss V menjadi terlalu kencang:

1. Vaginismus
Vaginismus adalah suatu kondisi medis di mana otot- otot dasar panggul mengencang tanpa disengaja.

Baca Juga: Bukan Cuma Merah, Warna Darah Haid Ternyata Ada 6! Kenali Penyebab dan Efeknya pada Miss V Secara Medis

Gejalanya di antaranya, Miss V tiba-tiba terasa kencang, ada sensasi seperti terbakar, nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri saat memasukkan tampon.

Juga nyeri selama pemeriksaan panggul dan otot Miss V menjadi kejang.

Ada 3 jenis terapi untuk mengatasi vaginismus, yakni: terapi fisik dasar panggul, terapi dilator Miss V, dan terapi perilaku kognitif.

2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Penyakit IMS seperti klamidia dan gonore, juga dapat membuat perasaan seolah Miss V terlalu kencang hingga menyebabkan hubungan jadi menyakitkan.

Baca Juga: Miss V Alami Keputihan Warna Coklat, Apakah Normal? Ini Penjelasan Medisnya

Sebaiknya konsultasikan pada dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari terjadinya kondisi yang lebih buruk seperti radang panggul.

Radang panggul sendiri adalah infeksi pada organ reproduksi dan dapat menyebabkan infertilitas, kehamilan ektopik , dan sakit perut jangka panjang.

3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah infeksi akibat jamur pada Miss V yang dapat menyebabkan iritasi, rasa terbakar, gatal, kekeringan dan pembengkakan, sehingga membuatnya terasa kencang.

Baca Juga: Miss V Berjerawat, Kok Bisa? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kabar baiknya, infeksi jamur ini mudah diobati dengan obat antijamur yang diresepkan oleh dokter, dengan lama pengobatan sekitar tiga sampai tujuh hari.

Namun pada beberapa kasus ada juga yang mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut selama berbulan-bulan.

4. Dispareunia
Dispareunia adalah sebuah kondisi medis di mana terasa nyeri yang berulang dan terus berlanjut pada Miss V sebelum, saat, atau setelah melakukan hubungan intim.

Baca Juga: Selain Bepengaruh pada Pikiran, Stres Juga Punya Andil Terhadap Kesehatan Miss V, Begini Penjelasannya

Beberapa jenis dyspareunia, di antaranya vaginismus, vestibulodynia (nyeri pada pembukaan Miss V), vulvodynia (iritasi pada vulva), dan vulvar vestibulitis (jenis vulvodynia sekitar pembukaan Miss V).

Pengobatan untuk berbagai jenis dispareunia ini tergantung pada penyebab dan kondisi yang mendasarinya.

5. Melahirkan
Terjadinya penurunan kadar estrogen setelah melahirkan dan saat menyusui, dapat menyebabkan Miss V menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis sehingga Miss V terasa seperti lebih kencang.

Baca Juga: Tak Hanya Suami, Istri Juga Bisa Mengalami Ejakulasi di Miss V saat Hubungan Intim, Begini Penjelasan Medisnya

Namun ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hubungan intim yang menyakitkan akibat Miss V yang ketat setelah melahirkan.

Beberapa yang bisa dilakukan dalam perawatan tersebut di antaranya, menggunakan krim estrogen topikal untuk mengembalikan elastisitas Miss V.

Anda juga dapat menggunakan pelembap atau pelumas Miss V dan melakukan terapi estrogen atas persetujuan dokter.

Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Mempengaruhi Aroma Miss V Setelah Melakukan Hubungan Intim, Apakah Normal Menurut Medis?

6. Menopause
Menopause yang menandai akhir dari masa reproduksi wanita, di mana selama waktu tersebut ovarium berhenti memproduksi estrogen yang kemudian menghentikan menstruasi.

Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan atrofi Miss V hingga menimbulkan perasaan Miss V terasa kencang.

Pilihan pengobatan untuk atrofi Miss V yang terkait dengan menopause sama halnya dengan pengobatan atrofi Miss V setelah melahirkan, yakni pelembab dan pelumas Miss V dan krim estrogen topikal.

Baca Juga: Begini Kondisi Miss V Ketika Lama Tidak Berhubungan Intim ataupun Sering Melakukan Aktivitas Bercinta

7.Pengobatan Kanker
Untuk mengobati kanker payudara dan ovarium dilakukan sebuah terapi penghambat estrogen yang dapat menyebabkan Miss V terasa lebih kencang.

Selain itu, radiasi langsung ke daerah panggul yang dilakukan untuk pengobatan kanker ovarium dapat menyebabkan stenosis Miss V , yaitu sebuah kondisi penyempitan saluran Miss V.

Penggunaan dilator Miss V dapat dijadikan solusi dalam kondisi tersebut.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler