JURNAL SOREANG - Ayam geprek menjadi menu makanan yang trendnya sedang meningkat beberapa tahun ini.
Menu ayam krispi yang di geprek dan disiram sambal pedas ini, pada awalnya berasal dari kreasi Ibu Rum, penjual ayam geprek pertama dari Kota Yogyakarta, pada awal tahun 2000 an.
Semakin hari, eksistensi ayam geprek terus dikenal masyarakat karena semakin banyak pula yang menjualnya.
Karena memiliki banyak peminat, usaha warung ayam geprek bisa dijadikan salah satu alternatif pilihan untuk meningkatkan pemasukan.
Apalagi jika anda berminat membuka usaha ayam geprek di lokasi sekitar kampus, potensi pendapatan per hari cukup menggiurkan yang berasal dari konsumen mahasiswa.
Berapa kisaran biaya yang dibutuhkan untuk membuka usaha warung ayam geprek skala kecil?
Baca Juga: Izin Operasional Diserahkan, Bupati Bandung: RSMBS Mulai Besok Resmi Beroperasi
Jangan dibayangkan untuk langsung mempunyai usaha ayam geprek seperti milik artis Ruben Onsu, anda bisa memulainya dari tempat minimalis yang cukup menggunakan etalase display.
Siapkan untuk biaya sewa toko kecil Rp700.000.- , membeli etalase ayam geprek Rp750.000.-, membeli kompor beserta tabung gasnya Rp500.000.-, perlengkapan memasak seperti wajan, spatula dan lainnya Rp250.000.-.
Untuk bahan pokok produksi, ayam potong sebanyak 30kg Rp1.000.000.-, tepung krispi 5kg 125.000.-, bahan sambal Rp300.000.-, minyak goreng 5Lt Rp100.000.-, beras 5kg Rp60.000.-, dan kemasan pembungkus Rp300.000.-, total keseluruhan dari perkiraan Rp4.085.000.-
Baca Juga: Tes IQ: Tambahkan 3 Batang Korek Api Untuk bisa Membagi Kotak yang Sama pada Gambar
Potensi omset
Harga Rp15.000 x 30 porsi = Rp450.000 perhari. Dalam satu bulan berpotensi menghasilkan omset hingga Rp13 juta. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang