JURNAL SOREANG- Banyak pihak yang menyayangkan bobolnya pertahanan Indonesia dari serangan PMK (penyakit mulut dan kuku) bagi hewan ternak.Hal lini patut dipertanyakan, terutama sebaran wabah yang sangat cepat di seluruh pelosok negeri.
“Saya Mempertanyakan kinerja pemerintah dalam hal monitoring dan evaluasi (monev) tentang PMK ini, Kementan harus menyampaikan data monev PMK dari hasil tes Lab selama lima tahun terakhir," kata wakil rakyat asal Sumbawa NTB, Johan Rosihan.
Hal ini untuk melihat kemampuan kewaspadaan dini negara kita dari serangan wabah PMK sehingga hari ini menjadi wabah yang menakutkan semua orang.
Johan menambahkan bahwa ada dugaan selama ini pemerintah abai melakukan kewaspadaan melalui tes PMK pada hewan ternak sehingga ketika muncul kasus dan dilakukan testing yang cukup masif, maka terbukti di banyak provinsi telah terjangkit wabah PMK.
Untuk itu, Politisi PKS ini mengusulkan agar pemerintah memberikan kompensasi khusus kepada peternak untuk menanggulangi penyakit PMK.
"Karena saat ini telah menyebar ke 15 provinsi dan perlu diwaspadai akan terus meluas jika tidak ada Langkah jitu untuk memutus rantai peyebarannya," katanya.
Baca Juga: Update Penyakit PMK, 536 Sapi di 3 Kabupaten Babel Terserang Penyakit Mulut dan Kuku
Johan menambahkan, maksud dari Kompensasi ini bertujuan untuk melindungi peternak agar mereka mau melaporkan sapi yang sakit atau mengalami gejala tertentu.