Kompaknya lembaga negara ini mesti terus dilakukan agar tidak membingungkan rakyat, karena selama ini yang terjadi apa yang di ucap, lain lagi yang dikerjakannya.
"Termasuk persoalan PPN beras umum ya. Ini kita semua sudah pegang ucapan pemerintah bahwa tidak ada namanya PPN untuk beras reguler yang secara umum dikonsumsi mayarakat banyak. Jejak digital sudah ada di mana-mana, mudah-mudahan gak meleset lagi ini janjinya", ketus Akmal.
Pria kelahiran asal Bone, Sulawesi Selatan ini menekankan betul-betul jangan lagi ada skenario import beras reguler karena memang prencanaan hasil panen beras secara nasional sebesar 33 juta ton akan mampu di raih.
"Ini tinggal persoalan manajemen logistik mulai dari masa panen hingga produk ini ke tangan masyakat seluruh Indonesia," katanya.
Andi Akmal berharap, semua komitmen dengan yang sudah diputuskan. Saat ini sudah disampaikan stok cadangan beras pemerintah masih terjaga sebanyak 1,4 juta ton.
"Sehingga tidak ada alasan ini dan itu di kemudian hari tahun 2021 ini mucul gebrakan tidak enak berupa impor beras," tutup Andi Akmal Pasluddin.***