Lebih lanjut Riantini mengatakan, air hasil pengolahan limbah tersebut 40 persen di antaranya digunakan sebagai flushing dan di urinoir di toilet yang ada di RSUD Otista.
Baca Juga: Berkonsep Edutainment, 3 Desa Wisata di Mataram NTB
"40 persen air hasil pengolahan IPAL digunakan flushing, dan 60 persen lainnya akan dibuang ke badan air," tuturnya.
Selain mengekspose terkait pengelolaan IPAL, nantinya para delegasi juga akan diajak ke beberapa lokasi layanan di RSUD Otista.
"RSUD Otista Soreang memiliki layanan inap, rawat jalan yang sudah menerapkan sistem digitalilasi melalui aplikasi Sipantes," pungkasnya.***