Aksi Cepat Tanggap Desa Sugihmukti, Bandung, Berkat Kesiapsiagaan Sejak Awal Penerapan PPKM Mikro

- 31 Mei 2021, 14:23 WIB
Petugas Pos PPKM Desa Sugihmukti selalu bersiaga sejak didirikan pada awal 2021 lalu
Petugas Pos PPKM Desa Sugihmukti selalu bersiaga sejak didirikan pada awal 2021 lalu /Handri/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sebanyak 22 warga di satu RW yang dinyatakan raktif tes antigen beberapa waktu lalu, membuat pemerintah Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung langsung bergerak cepat melakukan penyekatan terhadap RW tersebut.

Para warga yang reaktif itu pun langsung diminta untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing sambil menunggu hasil swab PCR mereka.

Namun hal itu sebenarnya langkah antisipatif yang memang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari oleh Desa Sugihmukti yang sejak 2021 memang telah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro sejak awal 2021 lalu.

Baca Juga: Mantul, Polsek Pasirjambu Sukses Laksanakan Program Tebar 10.000 Buku Iqra

Sesuai aturan dari Kemendes PDTT, Pemdes Sugihmukti langsung mendirikan sedikitnya 2 pos siaga PPKM kala itu.

"Segala bentuk kegiatan penunjang untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah kami siapkan dan lakukan. Jadi kalau ada kejadian, kami langsung bergerak seperti kemarin dan itu bukan tindakan dadakan," tutur Kepala Desa Sugihmukti Ruswan Bukhori, Senin 31 Mei 2021.

Terkait 22 warga yang rektif, Ruswan menegaskan bahwa saat ini hasil swab nya masih belum keluar, sehingga mereka sebenarnya belum tentu positif Covid-19.

Baca Juga: Website sscndaftar.bkn.go.id Tidak Bisa Diakses? Tak Usah Khawatir Karena Pendaftaran CPNS 2021 Diundur

"Memang belum pasti positif, karena kami masih menunggu hasil swab PCR. Namun mereka sudah menjalani isolasi di rumah masing-masing," kata Kepala Desa Sugihmukti Ruswan Bukhori, saat dihubungi Minggu 30 Mei 2021.

Ruswan tak menampik jika puluhan warga yang dinyatakan reaktif antigen tersebut adalah para pegawai perkebunan teh Patuha milik PTPN VIII, yang masuk dalam wilayah administrasi desanya.

Hal itu membuat pihaknya mendapat dukungan penuh dari pihak perkebunan, dalam menerapkan PPKM skala mikro bagi satu RW yang warganya reaktif antigen tersebut.

Baca Juga: Apa Kata Dunia Bila Guru Masih 'Gaptek'? Digital Jadi Keniscayaan

"Sebagai antisipasi, kami langsung melakukan penyekatan lokasi, karena kebetulan mereka tinggal di satu RW," kata Ruswan.

Selama isolasi dan penyekatan dalam PPKM skala mikro tersebut, Ruswan menegaskan bahwa pihaknya bersama pihak perkebunan, mengawasi ketat interaksi para warga yang dinyatakan reaktif tersebut.

Mereka akan dipastikan untuk tidak keluar rumah sampai hasil swab PCR mereka keluar dan dinyatakan negatif, namun jika positif, PPKM akan dilanjutkan sampai mereka sembuh.

Baca Juga: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung Akhirnya Keluarkan Pernyataan Soal Palestina, Ini Isinya

Ruswan tak menampik jika meskipun reaktif antigen, puluhan warga tersebut tidak menunjukkan gejala apapun.

Namun jika dibiarkan berkeliaran, jelas mereka beresiko menularkan Covid-19 pada warga lain.

Di sisi lain, Ruswan mengaku sudah menyiapkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi puluhan warga yang tengah menjalani isolasi tersebut.

Baca Juga: TKW Asal Cianjur Hilang Selama 17 Tahun, Hingga Kini Belum Ditemukan, Ini Harap Keluarga Kepada Pemerintah

Kebutuhan itu akan disalurkan kepada mereka, selama menjalani isolasi, sehingga mereka tak perlu keluar rumah untuk mencari makan.

Di sisi lain, Ruswan terus mengimbau warga lain untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pencegahan Covid-19 yang belum berakhir, masih terus dilakukan secara aktif oleh aparat Desa Sugihmukti di dua pos PPKM yang disiagakan sejak awal pandemi.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah