Resmikan Masjid Besar Ciparay, Bupati Bandung Kenang Masa Remajanya

- 12 Februari 2021, 15:06 WIB
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser saat menandatangani peresmian Masjid Besar Ciparay Kabupaten Bandung, Jumat 12 Februari 2021./Yusup/Jurnal Soreang
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser saat menandatangani peresmian Masjid Besar Ciparay Kabupaten Bandung, Jumat 12 Februari 2021./Yusup/Jurnal Soreang /

JURNAL SOREANG- Bupati Bansung Dadang M. Naser meresmikan Masjid Besar Ciparay yang terletak di Jalan Paledang Nomor 1, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, pada Jumat 12 Februari 2021.

Masjid Besar Ciparay yang direnovasi total itu dimulai pembangunannya pada tahun 2019 dan selesai pada tahun 2021 dengan anggaran mencapai Rp14,5 milyar.

H. Dadang M. Naser, atas nama Pemkab  Bandung dan atas nama pribadi, menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Kang H. Iman Firmansyah beserta keluarga dan jajaran panitia yang mewakafkan harta, tenaga, dan pikirannya untuk membangun masjid yang megah ini.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 12 Februari 2021, Mas Al Ingin Masuk Penjara, Andin Terkejut

Renovasi ini berawal dari adanya berbagai masukan dari berbagai pihak. "Kenapa harus direnovasi dan diruntuhkan, karena ternyata setelah berbagai masukan, terutama ketika selesai itikaf, masjid ini banyak yang retak," ungkap Dadang dalam sambutannya.

Sebelum dilakukan renovasi, papar Dadang, pihaknya sempat memeriksa kondisi bangunan Masjid Besar Ciparay ini ketika ada gempa hampir 7 skala richter yang sempat mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada tahun 2009 lalu.

Mengingat, dari informasi yang didapat, beberapa bangunan masjid di Kabupaten Bandung banyak mengalami kerusakan. Bahkan ada masjid yang kondisi bangunannya roboh.

Baca Juga: Satlantas Polresta Bandung Putar Balikkan 85 Kendaraan di Pintu Tol Cileunyi, Petugas Juga Gelar Rapid Test

Seperti halnya bangunan masjid di sekitar jalur Ciwidey-Pangalengan-Kertasari ambruk, masjid juga banyak yang hancur pada waktu itu.

"Saya langsung ingat Masjid Agung Ciparay. Tanya sama teman-teman, ditelepon. Alhamdulillah masjid tidak kenapa-kenapa, tapi belakangan ada retak-retak, itu dilakukan penambalan-penambalan," ujarnya.

Dadang mengenang, masjid ini dulunya dikomandani oleh Almarhum Pak Juju yang merupakan kakek dari Kang Haji Iman. 

Baca Juga: Tepis Keraguan, Inggris Jadikan Masjid sebagai Sarana Vaksinasi

"Saya anak buahnya, dan beliau memberikan wejangannya untuk mendukung memakmurkan masjid ini. Alhamdulillah saya dipercaya oleh teman-teman waktu itu untuk menjadi Ketua Remaja Masjid di sini," tuturnya.

Pendirian Remaja Islam Masjid (Risma), sambungnya, kala itu terinspirasi oleh Masjid Salman ITB di Kota Bandung. "Dalam Risma, dibuatkan berbagai kegiatan, termasuk aktivitas masjid ini untuk remaja masjidnya," paparnya.

Membahas tentang Risma, Dadang bercerita bahwa banyak rekan seperjuangan dulu saat aktif di Masjid Besar Ciparay ini. "Arif Rahmat, Ayi Apotek Abad, dan Dadang Hermawan yang sekarang jadi konglomerat di Bali," sebutnya.

Baca Juga: Membangun Ikatan Remaja Masjid Jabar Harus Jatuh Bangun, Awalnya Dipandang Sebelah Mata

Selain itu, tambah Dadang, ada Profesor Wildan yang saat ini menjadi salah satu Dirjen di Sekretariat Negara. Kang Yadi, mantan Ketua Risma penggantinya dulu, yang sekarang sudah bergelar Doktor dan menjadi civitas dosen di UPI.

"Alhamdulillah ini adalah takdir sebagaimana yang dijanjikan oleh suara langit yang sering para Kiyai sampaikan kepada kita sekalian.  Allah akan memberikan rejeki dari arah yang tidak terduga, dari arah yang tidak disangka-sangka kepada umat-Nya yang senantiasa konsisten kepada ajaran," imbuhnya.

Pihaknya melihat, rekan-rekan seperjuangan dulu waktu aktif di Risma, sekarang banyak yang berada di luar daerah dan menyebar ke berbagai tempat meniti karir di jalurnya masing-masing.

Baca Juga: Remaja Masjid Harus Jadi Pelopor Islam Ramah Bukan Marah, Islam Merangkul Bukan Memukul

Akan tetapi, walaupun terpisah jauh, Dadang tetap menjalin komunikasi dengan rekan-rekannya yang dahulu tergabung di Risma tersebut.

"Ketika saya dengar ada teman kita Farouq, yang ditempatkan di Brimob Bali, saya tengok, ini masih konsisten tidak terhadap kemuslimannya. Alhamdulillah mereka konsisten untuk saling menjaga marwah kemuslimannya," ungkapnya.

Waktu remaja yang dihabiskannya di sini, tutur Dadang, banyak kegiatan kaderisasi latihan kepemimpinan yanh dilakukannya bersama rekan-rekan sesama anggota Risma.

Baca Juga: LPSK Berikan Kompensasi Kepada Korban Terorisme Pemboman Masjid Adz-Dzikro, Berikut Rincian dan Nama Penerima

Hal itu dimaksudkan sebagai jalan untuk melahirkan jenderal-jenderal yang berkualitas ataupun konglomerat yang senantiasa menjaga kualitas marwah ke-Islam-annya seperti yang sudah terbukti sekarang ini terhadap rekan-rekannya.

"Alhamdulillah teman-teman saya lihat Kang Ayi, Kang Arif Rahmat, Farouq konsisten untuk terus bagaimana menjadikan teladan bagi mereka yang dipimpinnya," pungkas Bupati Bandung. ***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x