Network
JURNAL SOREANG– Inggris menjadi salah satu negara yang dihuni oleh minoritas umat Muslim. Dalam rangka meyakinkan masyarakat, khususnya minoritas, pemerintah Inggris membuat klinik sementara di masjid guna menuntaskan program vaksinasi Covid-19.
Ketidakyakinan akan vaksin ini berangkat dari beberapa penelitian di Inggris. Penelitian tersebut menunjukkan keraguan terhadap vaksin lebih banyak berada di kalangan minoritas. Disebabkan mereka tidak percaya terhadap sistem kesehatan yang disediakan negara.
Warga Inggris kulit hitam, Asia, dan etnis minoritas lainnya cenderung tidak menerima tawaran vaksin, karena banyak informasi salah dan hoaks yang beredar di masyarakat. Seperti vaksin mengandung babi, tidak halal atau dapat mengakibatkan modifikasi DNA, dan lainnya.
Baca Juga: Alhamdulillah, BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covid untuk Lansia, Ini Sifatnya Darurat
Pemerintah Inggris dengan cepat bereaksi terhadap informasi tidak valid tersebut. Salah satu upaya mereka yaitu dengan menunjuk masjid sebagai pusat vaksinasi.
Masjid pertama yang ditunjuk sebagai pusat vaksinasi oleh NHS (badan kesehatan nasional Inggris) adalah Masjid Al-Abbas Islamic Center. Masjid ini memvaksinasi dua orang sekaligus di aula serbaguna.
Masjid tersebut diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang dalam beberapa minggu mendatang.
"Saya merasa damai sekarang," ucap Shaukat Ali yang berusia 82 tahun ketika menerima vaksinasi pertamanya kepada Al Jazeera 8 Februari 2021, dikutip oleh jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com.
