Nia mengatakan, selama adanya virus korona, usaha yang ia tekuni mengalami penurunan yang sangat drastis. Selain akibat ekonomi dan daya beli masyarakat menurun, juga akibat mahalnya bahan dasar.
Baca Juga: Artis Drakor, Song Yoo Jung, Meninggal Mendadak di Usia Belia, Dimakamkan Senin, 25 Januari 2021
"Berbagai produk yang saya produksi, semuanya berbahan dasar kulit sapi dan kulit domba. kami memproksi sepatu kulit, sandal kulit, strap jam kulit," akunya.
Untuk pemasaran produknya, jelas Nia, dilakukan secara online ke seluruh Indonesia, seperti di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta dan Banten.
Baca Juga: Luncurkan Program Gerakan Nasional Wakaf Uang, Ini Harapan Presiden Jokowi
"Untuk di luar Pulau Jawa, di antaranya Medan, Bali, Alang-Alang, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Makasar, Sulawesi, Padang, Aceh dan Palembang," tuturnya.
Nia menegaskan, masa pandemi ini jelas sangat mempengaruhi omzet usahanya. Mempertimbangkan kondisi yang terjadi, ia lantas merubah strategi penjualan.
"Salah satu strategi dalam pemasaran yang kami terapkan adalah dengan mengadakan harga SALE (Diskon) setiap bulannya," ujarnya.
Hal tersebut dilakukan guna keberlangsungan UMKM miliknya, karena sebagai pemilik usaha dirinya memiliki kewajiban menggaji para karyawan yang sehariannya memproduksi, produk yang ia pasarkan.