Baca Juga: Curhat: Sudah Lulus Yudisium, tapi Gundah Melanda
Menurut Dadang, keberhasilan yang diraih Pemkab Bandung, juga tidak terlepas dari dorongan gerakan Sabilulungan melalui konsep pentahelix, yaitu Academy, Bussiness, Community, Government and Media (ABCGM).
“Semoga penghargaan ini dijadikan motivasi, untuk meningkatkan kualitas pembangunan berbagai bidang di masa yang akan datang. Termasuk pembangunan di bidang lingkungan hidup, yang saya akui sebagai bidang pembangunan yang paling sulit terwujud,” kata Dadang.
Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusuma menambahkan, terdapat empat kriteria penilaian untuk Sekolah Adhiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Kapolresta Bandung, Himbau Warga Tunggu Hasil Suara Resmi Dari KPU
Pertama, penilaian terkait kebijakan sekolah mulai dari visi dan misi, kebijakan alokasi anggaran, hingga pengembangan SDM.
“Kedua, penilaian kaitan dengan kurikulum sekolah berbasis lingkungan. Yang ketiga, pengembangan partisipatif sekolah dengan lingkungan, komunitas, perusahaan untuk membuat aktivitas pro lingkungan. Yang terakhir, pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Seperti kantin sehat, bank sampah dan sarana prasarana lainnya penunjang pro lingkungan," kata Asep.
Sementara untuk Kampung Proklim, kata Asep, ada dua kriteria penilaian yaitu adaptasi dan mitigasi. Untuk adaptasi terkait dengan efektivitas rumah kaca hingga penanaman pohon di wilayah-wilayah konservasi.
Baca Juga: Bantu Tingkatkan Imun Warga, Perusahaan Ini Kirim Bantuan Melalui BAZNAS dan PMI Kabupaten Bandung
“Sedangkan mitigasi, bagaimana upaya dalam mengendalikan kebencanaan. Baik bencana banjir, longsor, atau bencana lainnya di kampung tersebut,” tutur Asep.