Warga Pasar Banjaran Menolak Program Revitalisasi, Kadisperindag Kabupaten Bandung Berikan Penjelasan Ini

27 Maret 2023, 19:59 WIB
Dicky Nugraha kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung saat memberikan keterangan kepada awak media. /Rustandi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Dicky Anugrah kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung, memberikan penjelasan terkait program revitalisasi pasar Banjaran.

Menurut Dicky, program revitalisasi pasar Banjaran tersebut, merupakan program prioritas pemerintah Kabupaten Bandung dalam rangka menata wilayah Banjaran.

Selain itu, tujuan dari revitalisasi pasar banjaran sebagai simpul perekonomian masyarakat wilayah sekitar dan perencanaannya sudah terencana sejak lama.

Baca Juga: Bupati Bandung Mulai Lakukan Tarawih Keliling, Tidak Diawali dengan Buka Puasa Berjemaah

"Program revitalisasi pasar Banjaran merupakan rencana kerja pemerintah untuk menata kota, meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Dicky kepada Jurnal Soreang saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 27 Maret 2023.

Dicky menjelaskan, program revitalisasi pasar tersebut sudah masuk dalam rencana dan pola pembangunan daerah melalui RPJMD dan RKPD.

"Revitalisasi pasar itu tidak ujug-ujug, karena sudah terencana sejak lama sesuai rencana pembangunan pemerintah kabupaten Bandung," jelasnya.

Baca Juga: Wow! Begini Suasana Ramadhan Mahasiswa Kampus Harvard, Buka Puasa dan Sahur Serba Gratis

Lebih lanjut Dicky mengatakan, tujuan pemerintah melakukan revitalisasi pasar Banjaran dengan tujuan yang sangat baik.

"Pasti, tujuan pemerintah melakukan revitalisasi sudah terencana dengan baik agar perekonomian warga meningkat dan penataan wilayah pasar berjalan baik," akunya.

Dicky menambahkan, bukan rahasia umum kalau kawasan pasar Banjaran sudah kumuh dan menjadi keluhan pedagang dan warga sekitar pasar.

Baca Juga: Sukri Ali Gelar Sosialisasi Konsensus Empat Pilar Kebangsaan Bersama Siswa SMA Pulau Morotai

"Ya, sudah kumuh bahkan dulu pernah viral terkait tumpukan sampah di kawasan pasar. Sehingga, warga mengajukan untuk dilakukan revitalisasi," tuturnya.

Atas dasar tersebut, Bupati Bandung melalui Disperin merealisasikan aspirasi Masyarkat untuk melakukan revitalisasi pasar agar tertata dan nyaman untuk dikunjungi.

"Sejak dulu masyarakat sekitar mengharapkan adanya penataan pasar, makanya pak Bupati melakukan revitalisasi," kata Dicky.

Baca Juga: 6 Ide Menu Takjil untuk Buka Puasa yang Praktis, Lezat dan Segar

Dengan demikian, Dicky memastikan kalau rencana revitalisasi sudah sejak lama disosialisasikan dan diketahui oleh warga pasar.

"Sejak lama sudah disosialisasikan, jadi tidak mungkin kami melakukan tanpa diketahui para pedagang," ujarnya.

Bahkan, kata Dicky, pada tahun 2022, pihaknya sudah melakukan audensi bersama pedagang pasar yang dipasilitasi komisi B DPRD dan menjelaskan atas rencana revitalisasi pasar itu.

Baca Juga: Tegas! DPRD Akan Panggil BPR Kerta Raharja, Terkait Isu SK Pengurus KONI Jadi Agunan Kredit

"Saat itu, warga pasar melalui Korwapa meminta untuk menangguhkan revitalisasi karena kondisi ekonomi dampak pandemi Covid-19. Nah, setelah tertunda baru tahun ini akan direalisasikan," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya sangat terbuka kepada masyarakat khsususnya pedagang pasar untuk melakukan komunikasi agar program revitalisasi pasar dilakukan untuk kepentingan warga.

"Kami sangat terbuka lebar untuk melakukan komunikasi bersama seluruh pedagang pasar Banjaran, sehingga tujuan dari revitalisasi diketahui dengan baik dan seksama," katanya.

Baca Juga: Makan 7 Butir Kurma di Pagi Hari, Ustadz Khalid Basalamah: Kita Dapat Terhindar dari Sihir dan Keracunan

Dicky menegaskan, tujuan melakukan revitalisasi pasar tersebut agar pasar rakyat itu aman, nyaman, tertib dan sehat. Sehingga, simbol perekonomian warga akan tercapai.

"Isu terkait harga kios pasar yang memberatkan para pedagang, bisa dipecahkan atau duduk bersama untuk mendapat solusi dan kesepakatan semua pihak," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, program revitalisasi pasar Banjaran, kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung masih menjadi pro kontra.

Baca Juga: Kepergok MPL Date sama Cowo Lain dari Kamera, Ihsan Luminaire Ikut Beri Komentar: Kita Cowo Tulus Loh

Warga pedagang pasar menolak program revitalisasi karena membebani masyarakat, apalagi kondisi ekonomi masih belum normal.

Program revitalisasi sudah digulirkan pemerintah Kabupaten Bandung, bahkan pihak ketiga sebagai pelaksana sudah ada.

Namun, sebagian besar warga pasar menolak program tersebut karena dinilai sangat membebani masyarkat.

Baca Juga: 15 Kumpulan Jokes Garing di Bulan Ramadan yang Masih Sering Digunakan Dari Tahun ke Tahun

Selain kondisi ekonomi masih belum stabil akibat wabah Covid 19, pedagang juga beranggapan pihak ketiga dan pemerintah tidak merespon aspirasi masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Dadang Risdal Aziz direktur Jamparing institut pemerhati kebijakan pemerintah mengatakan, pemerintah harus bijak atas kondisi masyarakat pasar saat ini.

"Seharusnya, sebelum memutuskan dan melakukan proses. Pemerintah melalui dinas terkait, menampung aspirasi seluruh pedagang pasar," kata Dadang Risdal Aziz kepada Jurnal Soreang, Minggu 26 Maret 2023.

Baca Juga: Hidup Gak Bakal Susah, Jika Lakukan 3 Amalan Sederhana dari Mbah Moen Berikut, Rezeki Lapang Sampai Kaya

Menurut Dadang Risdal Aziz, ketika rencana program pembangunan sejalan dengan harapan dan keinginan masyarakat tentu tidak akan ada bahasa penolakan.

"Kalau melihat kondisi saat ini, pemerintah melalui dinas terkait mungkin tidak kesepakatan dengan pedagang. Sehingga, mereka menolak program revitalisasi itu," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler