Dapat Penambahan Modal, BKR Dituntut Bisa Meningkatkan Inovasi untuk Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Kecil

27 Januari 2021, 20:45 WIB
Yayat Hidayat, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Fraksi Gerindra. Jurnal Soreang/Asep GP /Jurnal Soreang/Asep GP

JURNAL SOREANG - Bank Kerta Raharja (BKR) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bandung.

Pada tahun 2021, BKR akan mendapatkan penambahan modal Rp5 milliar. Hal itu, untuk membantu program Pemkab Bandung dalam pemulihan ekonomi masyarakat.
 
Dengan adanya penambahan modal tersebut, BKR dituntut untuk meningkatkan inovasi dan jangan terpaku pada program yang sudah berjalan.
 
Baca Juga: Mengenal Cinta Brian, Pemeran Dewa Buana di Sinetron Buku Harian Seorang Istri
 
"BKR harus mampu menciptakan program, agar perputaran keuangan bisa berjalan. Tingkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga wiraswata," kata Yayat Hidayat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung.
 
Yayat menjelaskan, dengan adanya penambahan modal untuk BKR diharapkan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung.
 
"BKR harus bisa mendongkrak perekonomian, dengan membantu masyarakat kecil agar bisa bangkit. Permudah proses pinjamannya, dan kawal peningkatan ekonominya," jelasnya.
 
Baca Juga: Hasil Akhir Final PMGC, Nova XQF Juara, Bigetron RA Peringkat 5
 
Menurut Yayat, BKR harus bisa memperhatikan pengusaha kecil UMK. Jangan hanya memprioritaskan nasabah, atau konsumen besar.
 
"Meski secara ekonomis, perputaran ekonomi lebih cepat dipengusaha besar. Namun, dalam peningkatan perekonomian daerah, BKR wajib membina pengusaha kecil," tuturnya.
 
Dengan adanya penambahan modal pada tahun 2021, kata Yayat, BKR harus bisa menyentuh masyarakat atau pengusaha level bawah.
 
Baca Juga: 3 Fakta di Laga Perempat Final Coppa Italia Inter Milan vs AC Milan, Adu Kepala Ibra dan Lukaku
 
"Kami di DPRD, sebagai Bank daerah, BKR harus merangkul dan membina masyarakat kecil untuk meningkatkan UKM. Harus lebih peduli kepada masyarakat, apalagi dimasa pandemi Covid-19, seperti ini," jelasnya. 
 
Artinya, tambah Yayat, kalau BKR bisa menyentuh masyarakat level bawah. Sama halnya, dengan mencegah atau mengantisipasi masyarakat untuk berhubungan dengan rentenir yang akhir akhir ini marak di Kabupaten Bandung.
 
"Saya imbau BKR untuk ikut berperan dalam memberantas rentenir, hal itu sesuai dengan program kerja Pemkab Bandung. BKR harus lebih inovasi dan responsif, terhadap masalah perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung," tegasnya.
 
Baca Juga: Merapi Erupsi Timbulkan Hujan Abu Tebal di Kabupaten Boyolali, Aktivitas Warga Berhenti
 
Jadi, lanjut Yayat, Secara kesimpulan dorongan modal bagi BKR itu, agar lebih mendorong untuk membanru masyarakat atau nasabah di level bawah.
 
"Harus lebih mendorong membantu masyarakat kecil agar bangkit, apalagi dimasa keterpurukan ekonomi dampak pandemi covid-19. BKR harus hadir ditengah masyarakat ekonomi kecil," tuturnya.
 
Sebelumnya, BPR Kerta Raharja mengalami penurunan pendapatan akibat tak kuasa menahan hantaman pandemi Covid-19. Sehingga, harus kehilangan pendapatan di salah satu produk tabungan untuk pelajar atau simpanan pelajar (Simpel).
 
Baca Juga: Terbaru! Jadi Wanita Misterius dan Manupulatif di River Where The Moon Rises Tampilkan Choi Yoo Hwa
 
Menanggapil hal tersebut, Bupati Bandung Dadang M Naser mengatakan, produk Simpel BPR Kerta Raharja sebelum terkena pandemi Covid-19, biasanya perputaran pendapatannya mencapai Rp40 miliar setiap tahunnya. 

Produk tersebut turun akibat tidak ada proses pembelajaran tatap muka. Sehingga, program tersebut sementara harus terhenti.

“Saya melihat ada penurunan pendapatan, karena dampak pandemi Covid-19. Tapi ada juga yang tetap stabil dan ada juga yang meningkat, namun dari beberapa pendapatan jadi turun,” kata Dadang, usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR Kerta Raharja.

Baca Juga: Tahun 2020, Satnarkoba Polres Cirebon Berhasil Mengungkap 122 Kasus, Itu Prestasi Membanggakan

Dalam situasi tersebut, Dadang berharap perencanaan bisnis (bisnis plan) BPR Kerta Raharja harus bisa mencari inovasi yang lain diantaranya pendekatan tabungan kepada para buruh yang ada di berbagai perusahaan swasta.

“Harus kerjasama dengan Disnaker, bukan hanya PNS golongan 1 dan 2 tapi juga harus masuk ke swasta karena pelajar sekarang sudah tidak bisa diandalkan tabungannya,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan BPR Kerta Raharja harus lebih memperkuat pemasaran produknya ke berbagai pasar tradisional yang besifat bank harian.

Baca Juga: Resmi Dilantik Presiden, Kapolri Miliki Program Prioritas, Ini Daftar Rinciannya

“Itu bisa keluar masuk uang harian, harus diperbanyak masukan itu. Jangan kalah oleh rentenir uang bermunculan di pasar-pasar,” pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler