Atasi Banjir Cicalengka, BBWS Lakukan Normalisasi Sungai Citarik, Ini Tanggapan Anggota DPRD

- 23 Januari 2021, 17:55 WIB
Anggota DPRD saat memantau langsung pengerukkan endapan lumpur  dan sampah di Sungai Citarik, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 23 Januari 2021.
Anggota DPRD saat memantau langsung pengerukkan endapan lumpur dan sampah di Sungai Citarik, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 23 Januari 2021. /Jurnal Soreang/Asep GP
JURNAL SOREANG - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Mochamad Luthfi Hafiyyan dan Yayat Sudayat meninjau langsung pelaksanaan Normalisasi (pengerukan) endapan tanah dan sampah di Sungai Citarik.
 
Pengerukkan tersebut, dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), untuk mengatasi banjir di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
 
Luthfi, mengatakan, dirinya turun langsung memantau kegiatan tersebut untuk memastikan pengerukan dilakukan secara optimal.
 
 
Luthfi merupakan anggota legislatif dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjelaskan, pengerukan sungai citarik untuk mengatasi banjir di kawasan Cicalengka.
 
"Endapan lumpur di sepanjang sungai ini hampir puluhan tahun tidak dilakukan pengerukan. Akibatnya aliran sungai terganggu, apalagi saat hujan turun dan genangan air merendan rumah warga," kata Luthfi saat dihubungi Jurnal Soreang, Sabtu 23 Januari 2021.
 
Dia menjelaskan, Sungai tersebut tidak bisa menampung debit aliran air, apalagi ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
 
 
Luthfi, menambahkan meluapnya aliran sungai ini diperparah lagi dengan adanya tumpukan sampah. Sehingga, selain endapan tanah sampah pun jadi penyebab banjir.
 
"Saya bersama Yayat Sudayat dari fraksi Demokrat, turun bersama meninjau langsung dilokasi. Pengerukan ini, didasari aspirasi dari warga yang selanjutnya disampaikan kepada BBWS," jelasnya.
 
Menurut Luthfi, sebagai anggota legislatif dari dapil Cicalengka, sering menerima keluhan dan menerima masukan dan keluhan warga.
 
 
"Yang dilakukan BBWS ini merupakan aspirasi dari warga dan ditindaklanjuti kepada pihak terkait, dan hasilnya seperti ini," tuturnya.
 
Dengan dilakukannya pengerukan, diharapkan, bisa mengatasi banjir, karena aliran sungai kembali normal. Sebab, kalau meluap dan banjir sangat merugikan warga.
 
"Selain rumah terendam dan aktivitas juga terganggu. Sehingga, warga mengalami kerugian materil yang jumlahnya cukup besar," akunya.
 
 
"Pengerukan dilakukan secara bertahap. Ke depan, pengerukan akan dilakukan mulai dari hilir sampai ke perbatasan Duta Family di Desa Panenjoan, dengan panjang kurang lebih 5 km dengan kedalaman pengerukan 1 sampai dengan 2 meter," tegasnya.
 
Luthfi berharap dengan pengerukan ini, bisa mengatasi dan menghindari terendamnya lagi ratusan rumah di RW 1, 2, 3, 4  dan 10 Desa Panenjoan ketika Sungai Citarik meluap.
 
"Alhamdulillah wa Syukurillah, adanya pengerukan ini, warga sangat antusias dan mengaku senang. Kewajiban kita selaku wakil rakyat membantu dan mendengar aspirasi apa. Kita bantu warga di saat wabah Covid-19 melanda," pungkasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x