Saat Startup Berguguran, tapi Startup Agritech Terbesar Ini Kian Ngabret dan Dapat Pendanaan Pre-Series

2 Februari 2023, 09:05 WIB
Ilustrasi startup pertanian EdenFarm yang terus berkembang untuk membantu para petani /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Kondisi startup di Indonesia memang tidak sedang baik karena tak sedikit yang berguguran.

Namun tidak demikian dengan EdenFarm,yang menjadi  pioneer startup rantai pasok pangan B2B di Indonesia.

Bahkan EdenFarm telah berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$13,5 juta dalam putaran Pra-Seri B terbarunya.

Pendanaan ini  dipimpin oleh TMI Ventures, platform investasi milik Telkomsel, diikuti oleh AppWorks, AC Ventures, Decart Ventures, Fubon Capital, Trihill Capital, OCBC NISP Ventura, Nakhla dan Capria Ventures.

Baca Juga: Waduh! Banyak 'Startup' Lakukan PHK Hingga Pengangguran Bertambah Besar, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah

Startup yang merupakan hasil gagasan dari ketiga Co-Founders ini; David Setyadi Gunawan (CEO), Ramavito Mountaino (CFO) and Febrianto Gamal (COO), telah mendapatkan pendanaan US$34,5 juta sepanjang putaran pendanaan besar keempat sejak startup ini didirikan pada tahun 2017.

Dana yang terkumpul dalam putaran ini akan digunakan untuk memperdalam penetrasi EdenFarm dalam bidang pertanian di seluruh Indonesia.

Selain itu, meningkatkan pengalaman para pelanggan dengan solusi berbasis teknologi yang lebih efisien untuk menjawab masalah ketahanan pangan di negara ini.

Baca Juga: Saatnya Santri Geluti Dunia Bisnis, Usaha Startup Islami Terbuka Lebar

EdenFarm bertujuan untuk membangun ekosistem rantai pasok pangan yang efisien, yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan bagi para mitra petani di Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

EdenFarm telah mengalami pertumbuhan hampir 60 kali lipat dalam 40 bulan terakhir, yang telah memperkuat fondasi kami untuk tetap menguntungkan di jalurnya, menjadikan kami sebagai pemimpin di antara pemain lainnya yang justru mengalami kerugian.

Hal tersebut menandakan bahwa EdenFarm saat ini merupakan pemimpin pasar dalam teknologi pertanian di Indonesia.

Baca Juga: Calon Founder Wajib Baca: Jangan Mudah Percaya, Inilah Mitos dalam Pendirian Startup

"Kami bertujuan untuk meningkatkan laba dalam 12 bulan ke depan, seiring dengan pertumbuhan 3,5-4 kali secara YoY. Dari situ, kami akan fokus dalam berekspansi ke pasar yang baru,” ujar David Setyadi Gunawan, Founder & CEO EdenFarm.

CEO Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) Mia Melinda mengatakan, TMI percaya pentingnya penggunaan "tech for good" dengan tujuan dan dedikasi untuk mendukung pemberdayaan entrepreneur maupun UKM yang dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, seperti yang selalu menjadi fokus selama ini.

"Jaringan B2B food supply chain EdenFarm yang kuat dari hulu ke hilir telah berhasil mendorong pemberdayaan petani lokal untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik sekaligus memberikan dampak positif di pedesaan," katanya.

Baca Juga: Wow, Pandemi Malah Menambah Jumlah Startup Maskapai Penerbangan, ini Faktanya

Oleh karena itu, Telkomsel sangat bersemangat untuk mendukung ekosistem pangan EdenFarm melalui pendanaan dan kolaborasi jangka panjang dengan Telkomsel Digital Food Ecosystem (DFE) yang merupakan salah satu inisiatif Telkomsel untuk mendukung digitalisasi sektor pertanian.

"Ini kerjasama strategis lainnya guna memperkuat platform EdenFarm untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sebagai langkah tepat mengamankan ketahanan pangan jangka panjang di Indonesia.” katanya.

Sejak tahun 2017, EdenFarm terus membangun rantai pasok makanan yang terintegrasi untuk melayani lebih dari 50.000 pelanggan B2B di seluruh Jawa.

Di tahun 2022, EdenFarm telah mengadakan 22 acara customer gathering yang tersebar di wilayah operasionalnya, meliputi Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya, untuk membantu pelanggan membuka potensi terbaiknya dalam mengembangkan bisnis dan mengelola pasar secara efisien.

Baca Juga: Ditjen Dikti Akan Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah Wajib Mahasiswa

"Tidak hanya berfokus pada sisi pelanggan, EdenFarm juga secara konsisten meningkatkan kapasitas petani untuk memasarkan produk berkualitas tinggi melalui Eden Farming Project. Hingga saat ini, EdenFarm telah memberdayakan lebih dari 5.500 petani mitra dari Eden Collection Facilities dan Eden Farming Project," kata David.

Sedangkan Founder dan Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, sangat selaras dengan filosofi investasi perusahaannya yang berfokus pada ESG.

"EdenFarm beroperasi dengan hampir 0% limbah dari proses distribusi, memberikan dampak yang kuat dan bermakna bagi petani Indonesia. EdenFarm mampu merevolusi rantai distribusi pangan B2B dengan mengatasi beberapa tantangan paling mendesak, baik yang dihadapi oleh produsen maupun penjual," katanya. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler