Peringati Hardiknas, Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) Gandeng SILN seluruh Dunia pada Webinar Kurikulum Merdeka

- 17 Mei 2022, 08:02 WIB
Peringati Hardiknas, Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) Gandeng SILN seluruh Dunia pada Webinar Kurikulum Merdeka
Peringati Hardiknas, Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) Gandeng SILN seluruh Dunia pada Webinar Kurikulum Merdeka /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Untuk  memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022, Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) mengadakan webinar tentang Kurikulum Merdeka dan implementasinya.

Implementasi Kurikulum Merdeka sifatnya sukarela, bertahap sesuai kemampuan dan kesiapan masing-masing satuan Pendidikan.

"Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang teridentifikasi di level 3, Merdeka Belajar Mandiri Berbagi artinya teridentifikasi dapat sebagai narasumber potensial di webinar yang mengumpulkan sekolah-sekolah lain. Pendekatannya bukan berdasarkan format dan regulasi, tetapi berdasarkan refleksi insitu, dalam konteks nyata,” jelas Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum & Asesmen Pendidikan, ketika mengawali paparannya, Rabu 11 Mei 2022.

Baca Juga: Memaknai Hardiknas 2022, Kaum Muda Antusias dengan Merdeka Belajar

Selanjutnya, terkait dengan Asesmen Nasional, Anindito menekankan pentingnya hal tersebut. Asesmen nasional menilai kinerja kepala sekolah dan pemerintah daerah.

"Jika pemerintah daerah (pemda) ingin nilainya bagus, maka pemda perlu mengidentifikasi sekolah yang paling membutuhkan bantuan, dan memberikan bantuan yang diperlukan,” papar Anindito sambil mengungkapkan tentang platform Merdeka Belajar yang dapat memberi keleluasaan kepada guru dalam mengajar, belajar dan berkarya.

Anindito juga menambahkan mengenai latar belakang dirumuskannya Kurikulum Merdeka, Kebijakan Merdeka Belajar, Asesmen Nasional dan Platform Merdeka Belajar.

Baca Juga: Meski Dihantam Pandemi، Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia

“Data literasi membaca siswa Indonesia menunjukkan rendahnya kemampuan literasi, tidak meratanya kemampuan siswa, adanya kesenjangan antar daerah, dan ketertinggalan Indonesia pada kemampuan literasi dibanding negara lain,” ungkap Anindito, seraya menegaskan perlu adanya sekolah yang mewadahi anak-anak berbakat meski kemampuan akademisnya kurang, sekolah yang aman, inklusif, holistik, serta menyenangkan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x