Hoaks Corona Ternyata Bukan Hanya Ganggu Tenaga Kesehatan, tapi Juga Media Massa

- 26 Agustus 2021, 06:03 WIB
Tangkapan layar Talkshow Live My Ilkom secara online yang diselenggarakan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, baru-baru ini
Tangkapan layar Talkshow Live My Ilkom secara online yang diselenggarakan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, baru-baru ini /HUMAS UIN SGD/

Adi mengakui, secara teknis di lapangan, pihaknya selalu memita para wartawannya untuk tetap melakukan chek and rechek terhadap semua informasi yang diterimanya.

Bahkan saat ini sudah ada kejemuan mengiformasikan aspek negative dari covid 19 ini. Oleh karena itu pihaknnya menugaksan wartawannya untuk meliput pemberitaan yang bisa motivasi positif terhadap masyarakat untuk sama-sama melawan Covid-19 ini.

Baca Juga: Dibully Soal Penangkapan dr Richard Lee, Kartika Putri Tetap Santun Ajak Tabayyun agar Tak Termakan Hoaks

“Sebetulnya saat ini sangat mudah menentukan informasi hoaks atau bukan. Sekarang ini sudah ada beberapa aplikasi yang bisa menentukan informasi tersebut hoaks atau bukan,” ujar Adi.

Sementara itu,  dr. Ade Firman Kurniawan, mengatakan, informasi hoaks berkaitan dengan covid 19 sangatlah mengganggu kinerja team Kesehatan untuk melanjalnkan tugasnya di lapangan.

Karena banyak masyarakat yang belum tahu secara mendalam mengenai corona dan manfaat vaksin tidak mau divaksin gara-gara mendengar informasi hoak tersebut.

Baca Juga: Satu Negara Kena Hoaks Bantuan, Putri Akidi Tio Dijerat Pasal 15 dan 16 UU No. 1 Tahun 1946 Oleh Polda Sumsel

Vaksin adalah salah satu cara untuk mengendalikan Covid-19 sehingga diharapkan tidak menyebar kemana-mana. Namun karena ada informasi hoaks, sehingga aspek kegunaan dan manfaat dari vaksin  tersebut bagi tubuh manusia tidak tersempaikan.

“Masyarakat yang terkena informasi hoak dan belum paham soal kegunaan dan manfaat vaksin akhirnya mempunyai idiologi tersendiri sehingga ketika diberikan pemahaman mengenai manfaat vaksin sulit untuk diterima,” ujar Ade.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah