JURNAL SOREANG- Untuk mendorong peningkatan ekonomi keluarga di masa pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru yang memiliki karakter kewirausahaan.
Menurur artis dan anggotanKomisi X DPR RI, Desy Ratnasari, institusi pendidikan harus bersinergi dengan orang tua sebagai institusi awal dalam pembentukan karakter generasi muda Indonesia.
“Saat ini, masih banyak paradigma berpikir orang tua yang meminta anak-anaknya setelah lulus sekolah untuk bekerja. Tentunya paradigma seperti ini harus diselesaikan bersama,” ujar Desy.
Baca Juga: Ketua Umum PBNU KH. Said Agiel Siradj Hadir di STMIK AMIK Bandung, Ratusan Pengusaha NU juga Hadir
Desy menuturkan, pendidikan karakter yang merupakan cikal bakal wirausaha baru harus dimulai dari keluarga.
“Jadi, revolusi mental harus diawali dari keluarga. Tidak hanya kebijakan dari hilir, melainkan juga hulu karena dari keluarga harus disosialisasikan,” tuturnya.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan jumlah wirausaha Indonesia saat ini baru sekitar 3,47 persen dari total penduduk di Indonesia.
"Meskipun persentasenya melampaui standar internasional yaitu 2 persen, kebutuhan wirausaha saat ini dinilai masih kurang. Terlebih, produktivitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih di bawah beberapa negara di Asia," ujarnya.
Baca Juga: DPR: Beri 'Karpet Merah' untuk BUMN dan Pengusaha Dalam Negeri Jangan Hanya Asing
"Indonesia masih butuh sekitar 4 juta wirausaha baru untuk menjadi negara yang kuat melalui tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi," kata Wikan saat membuka Seminar Nasional Kewirausahaan bertajuk ‘Kiat Mewirausahakan LKP di Masa Pandemi Menuju Era 4.0’ secara daring, pada Sabtu 31 Juli 2021.